Kapal Motor Karam di Perairan Madura, 17 Meninggal dan 5 Masih Hilang
Nasional

Sebuah kapal motor yang mengangkut puluhan penumpang terguling akibat tersapu ombak besar hingga tenggelam. 17 orang dinyatakan meninggal, 39 orang selamat, dan 5 lainnya masih dalam pencarian.

WowKeren - Sebuah kapal motor kayu yang mengangkut lebih dari 50 penumpang tenggelam di perairan antara Pulau Sapudi dan Pulau Gili Iyang, Sumenep, Madura. Kapal tersebut berangkat dari Pulau Raas menuju Pelabuhan Kalianget.

"Terjadi kecelakaan laut," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (18/6). "Terhadap kapal motor Arin Jaya yang dinakhodai oleh Arin dengan membawa penumpang sebanyak kurang lebih 52 orang, dan dua awak kapal."

Sebagian besar penumpang ada yang selamat dan segera dilarikan ke Puskesmas Dungkak. Sedangkan upaya pencarian terus dilakukan untuk menemukan korban yang hilang.

Hingga Selasa pagi, tim evakuasi telah menemukan 17 orang penumpang dari hasil pencarian. Sayangnya, kesemuanya itu sudah dalam kondisi meninggal dunia. "Hasil pencarian pagi ini telah ditemukan 17 penumpang sudah dalam kondisi meninggal dunia," ujar Barung.


Setelah dilakukan konfirmasi, total jumlah penumpang di Arin Jaya ada 61 orang. 17 korban dinyatakan meninggal, 5 hilang, dan 39 penumpang selamat.

"Kemarin manifes itu simpang siur, pagi tadi sudah kita pastikan penumpang ada 50 sekian," jelas Barung. "Kemarin kita tahu ada beberapa hal yang masih menjadi pertanyaan berapa jumlah manifes itu."

Dalam melakukan pencarian korban yang hilang, tim evakuasi dihadapkan pada kendala ombak yang cukup tinggi di lokasi kejadian. Polisi dibantu oleh masyarakat, Polres, serta Angkatan Laut. "Ombak cukup tinggi sekarang sampai 2-3 meter. Kita terkendala itu. Kita ada bantuan dari Angkatan Laut dan Pol air di sana," jelas Barung.

Ombak inilah yang menyebabkan kapal Arin Jaya terguling hingga tenggelam saat berada di perairan antara Pulau Sapudi dan Kepulauan Gili Iyang. Saat ini Polda Jatim tengah mengidentifikasi temuan untuk mengenali mayat korban.

"Kita membutuhkan tenaga DVI, di posko ini (untuk) mengidentifikasi," ujar Barung. "Lebam mayat sudah lewat dan perlu diidentifikasi lagi."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait