Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjabarkan pengertian reklamasi pada saat acara halal bihalal bersama Caleg Gerindra DKI. Menurutnya, reklamasi bukanlah pulau melainkan pantai.
- Zodiak Yanuarita
- Senin, 24 Juni 2019 - 10:11 WIB
WowKeren - Polemik penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Pulau Reklamasi masih belum usai. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan bahwa reklamasi bukanlah pulau, melainkan pantai.
Anies menjelaskan perbedaan antara pulau dengan pantai. Hal tersebut disampaikan olehnya saat menghadiri halal bihalal bersama Caleg Gerindra DKI.
"Dari reklamasi saja, disebutnya pulau reklamasi. Tidak ada pulau," kata Anies di Hotel Grand Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (23/6). "Yang disebut pulau itu adalah daratan yang terbentuk proses alami. Kalau daratan yang dibuat manusia itu namanya pantai, bukan pulau."
Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kurang setuju dengan Anies terkait pemahaman tersebut. Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono mengatakan bahwa reklamasi adalah pulau, bukan pantai seperti yang dikatakan oleh sang gubernur.
"Pulau lah, itu kan terpisah dari pantai," kata Gembong, Minggu (23/6). "Itu kalau menurut analisa kami dari PDIP bahwa dia menyatukan pulau buatan dengan pantai itu karena nge-drop Raperda yaitu Raperda tata ruang."
Lebih jauh, Gembong menyebut bahwa penjelasan Anies terkait pengertian reklamasi hanya merupakan upaya pembenaran terhadap apa yang dilakukannya. Penimbunan laut dilakukan seolah-olah adalah pulau buatan pihak pengembang.
"Itu akal-akalan saja, artinya alat pembenaran Pak Anies tapi logika sederhana bahwa itu misah dengan daratan. Penimbunan laut diciptakan seolah-olah menjadi pulau buatan," lanjut Gembong. "Ciri-ciri dari awal memang itu daratan diciptakan seolah-olah pulau buatan pengembang karena dia pulau pengelolaan melalui peraturan daerah yang berbeda dengan tata ruang kita."
Sebelumnya terkait pengertian reklamasi ini, Anies mencontohkan Pantai Indah Kapuk sebagai wilayah reklamasi. "Coba kita telanjur menyebutnya pulau, ini hal sederhana kan. Kalau kita tidak punya pemahaman yang benar, nanti terjebak jebak tuh di doorstop, diskusi," ujar mantan Mendikbud tersebut.
(wk/zodi)
