Garis Keturunan Mulai Terancam, Bali Setop Kampanye KB Imbau Warga Punya 4 Anak
Instagram/iwayankoster
Nasional

Program Keluarga Berencana yang membatasi setiap keluarga untuk memiliki maksimal dua orang anak membuat keturunan ketiga dan keempat dalam keluarga di Bali terancam punah.

WowKeren - Setiap tahun jumlah penduduk di dunia kian bertambah begitu pula di Indonesia. Untuk menekan angka pertumbuhan penduduk, pemerintah menganjurkan warganya untuk melakukan program Keluarga Berencana atau KB. Program yang dicanangkan oleh pemerintah sejak Orde Baru ini menganjurkan setiap keluarga untuk cukup memiliki dua orang anak saja.

Namun, tidak demikian di Bali. Gubernur Bali Wayan Koster justru mengimbau warganya untuk menyetop program KB. Ia menginstruksikan para pemerintah daerah untuk segera menghentikan sosialisasi KB Dua Anak Cukup. Hal tersebut tertuang dalam Instruksi Gubernur Bali Nomor 1545 Tahun 2019 tentang Sosialisasi Program Keluarga Berencana Krama Bali.

"Kepada Wali Kota/Bupati se-Bali, untuk ke-satu, segera menghentikan kampanye," kata Koster dalam instruksi tersebut dilansir dari Kumparan, Jumat (28/6). "Dan sosialisasi 'Keluarga Berencana (KB) dengan 2 anak cukup atau 2 (dua) anak lebih baik' kepada jajarannya yang menangani urusan keluarga berencana."


Pemerintah Bali bahkan menganjurkan untuk setiap keluarga memiliki empat orang anak. Pertimbangan ini berkaitan dengan garis keturunan sesuai dengan budaya atau krama Bali. Garis keturunan ini mulai terancam manakala jika dalam sekeluarga tidak memiliki cukup anak.

Di Bali sendiri, ada sebutan khusus untuk masing-masing anak. Anak pertama disebut dengan Wayan, kedua Made, ketiga Nyoman dan keempat disebut dengan Ketut. Dengan program KB yang mengharuskan untuk memiliki maksimal dua anak, hanya akan membuat keturunan ketiga dan keempat terancam punah.

Oleh sebab itu, pemerintah Bali ingin menghormati hak warganya untuk melakukan reproduksi. Selain itu, kebijakan ini juga didasarkan pada kearifan lokal yang merupakan warisan leluhur.

"Bahwa adanya penghormatan atas hak reproduksi, mempunyai makna krama Bali untuk melahirkan anak lebih dari dua orang," jelas Koster. "Bahkan empat orang yang penyebutannya terdiri atas Wayan, Made, Nyoman dan Ketut atau sebutan lain sesuai dengan kearifan lokal yang telah diwariskan oleh para leluhur dan tetua krama Bali."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru