Sekretaris Tim Kampanye Nasional Hasto Kristiyanto menilai bahwa semangat persaudaraan harus tetap dikedepankan oleh jajaran pemimpin negara namun rekonsiliasi tak berarti berbagi jatah kursi menteri.
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 28 Juni 2019 - 12:16 WIB
WowKeren - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo alias Jokowi-Ma'ruf Amin mengaku akan mendorong upaya rekonsiliasi setelah Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusan sidang sengketa Pilpres. Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto yakin bahwa rekonsiliasi tersebut bisa segera terlaksana dalam waktu dekat.
"Kami meyakini dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Hasto di Jakarta, Jumat (28/6). "Hal tersebut akan terjadi karena kami juga merekomendasikan."
Hasto menuturkan bahwa Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga amat mendukung rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo. Meski di Pemilu 2019 Megawati dan Capres Prabowo Subianto tak berada dalam kubu yang sama, namun keduanya memiliki hubungan yang cukup dekat mengingat mereka pernah mencalonkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres di Pemilu 2009 lalu.
Menurut Hasto, para pemimpin negara seyogyanya terus mengedepankan semangat persaudaraan. Oleh sebab itu, rekonsiliasi merupakan salah satu wujud untuk menjunjung budaya tersebut.
"Tentu saja semangat persaudaraan itu harus dikembangkan diantara pemimpin," lanjut Hasto. "Bahkan itu menjadi kultur kepemimpinan kita, sebagai kultur kita sebagai bangsa untuk saling bertemu."
Adanya rekonsiliasi ini membuat partai koalisi yang ada di barisan Prabowo berkesempatan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja (KIK), tak terkecuali Gerindra. Bahkan sebelumnya, Gerindra digadang-gadang sudah ditawari kursi menteri.
Meski begitu, Hasto menegaskan bahwa rekonsiliasi bukan tentang berbagi jatah kursi dalam kabinet. Untuk susunan kementerian, hal itu sepenuhnya akan menjadi wewenang Jokowi selaku presiden. "Tapi tentu sifatnya strategis. Mengenai susunan dan komposisi kabinet yang akan datang bakal dibahas dengan ketua umum parpol Koalisi Indonesia Kerja," ujar politikus PDIP tersebut.
(wk/zodi)
