Lindungi Data Kependudukan, Kemendagri Minta Kominfo Hapus Foto e-KTP dan KK di Media Sosial
Nasional

Kemendagri mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam membagikan data kependudukan mereka, termasuk dengan pihak bank, asuransi, dan juga perusahaan fintech.

WowKeren - Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk mengatasi masalah jual beli data kependudukan di media sosial. Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh meminta Kominfo untuk menghapus gambar e-KTP maupun Kartu Keluarga (KK) yang ada jejaring sosial.

"Kalau Kominfo, iya. Saya udah berkoordinasi dengan Pak Samuel (Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangarepan) untuk men-takedown gambar-gambar KTP-el dan Kartu Keluarga yang ada di media sosial itu," kata Zudan di Kantor Ombudsman, Jakarta Selatan, Selasa (30/7). "Nah, dari Kominfo sedang melakukan profiling itu."

Tak hanya di media sosial, Zudan juga melarang pemuatan gambar e-KTP dan KK oleh media. Jika media harus memuat gambar semacam itu maka harus dikaburkan.

Begitu pula dengan masyarakat. Zudan mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memberitahukan data mereka kepada pihak bank. Ia meminta masyarakat untuk bisa bersifat tegas dengan membuat perjanjian agar data yang mereka serahkan tidak disalahgunakan.


"Maka saya memberi saran kepada masyarakat," lanjut Zudan. "Kalau masyarakat memberikan datanya ke bank, buat consent, buat perjanjian dengan bank, 'jangan data saya digunakan untuk keperluan yang lain di luar transaksi ini'."

Zudan menegaskan bahwa data kependudukan dilarang untuk dipergunakan dalam keperluan marketing maupun untuk profiling penduduk. "Dengan asuransi, buat consent, 'jangan gunakan data saya untuk keperluan yang lain di luar asuransi ini'. Jadi tidak boleh untuk marketing, tidak boleh digunakan untuk profiling penduduk dan lain-lain," tegas Zudan.

Lebih jauh, Zudan menekankan agar masyarakat selalu berhati-hati terutama bagi mereka yang memakai layanan fintech. Sebab banyak sekali rentenir elektronik yang bisa memanfaatkan data tersebut untuk disalahgunakan.

"Tagline itu begini, 'data Anda, keamanan Anda'. Masyarakat hati-hati, datanya jangan di-share ke mana-mana," terang Zudan. "Juga kepada siapapun yang berminat mengikuti tech fin, hati-hati, di sana banyak sekarang rentenir elektronik. Hati-hati memberikan datanya ke sana."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait