Khawatirkan Perpecahan, PAN Desak Gerindra Ungkap 'Penumpang Gelap' di Kubu 02
Nasional

Isu ini pertama kali digulirkan oleh Waketum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Belakangan Wasekjen Gerindra, Andre Rosiade, ikut buka suara dan menyebut 'penumpang gelap' itu berencana membuat Indonesia chaos.

WowKeren - Isu "penumpang gelap" dalam barisan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tengah menjadi fokus bahasan dunia politik. Isu ini bermula dari pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, yang kemudian disampaikan kembali oleh Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra, Andre Rosiade.

Sufmi menyebut gerombolan "penumpang gelap" ini mencoba memanfaatkan Prabowo untuk kepentingan mereka. Lebih spesifik, Andre menyatakan "penumpang gelap" ini sebagai pihak yang tak ingin Indonesia berdamai.

"Mereka adalah orang yang ingin negara ini chaos. Orang yang ingin Indonesia chaos," jelas Andre pada Sabtu (9/8). "Mereka ingin terjadi bentrok antara ulama. Pak Prabowo enggak mau terjebak dalam penumpang gelap itu."

Menanggapi isu yang semakin panas bergulir itu, Partai Amanat Nasional (PAN) selaku salah satu pendukung Prabowo-Sandiaga pun angkat bicara. PAN menilai isu "penumpang gelap" ini tak boleh dianggap remeh. Partai berlambang matahari itu pun mendesak agar Gerindra segera mengungkapkan siapa "penumpang gelap" yang dimaksud.


"Pasalnya, para penumpang gelap itu disebut berencana membuat Indonesia chaos. Mereka ingin Indonesia ribut dan pada akhirnya menyalahkan Jokowi," kata Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Saleh Partaonan Daulay, Senin (12/8). "Karena penumpang gelap ini potensial mendatangkan bahaya bagi keutuhan bangsa, Gerindra diminta untuk membuka seluas-luasnya tentang keberadaan orang-orang tersebut."

"Perlu diungkap siapa saja mereka, apa motifnya, siapa di belakangnya, dan bagaimana relasinya dengan Prabowo selama kampanye kemarin," imbuhnya, seperti dilansir oleh Detik News. "Ini tidak boleh berhenti sampai pada isu saja. Harus dituntaskan agar semua pihak merasa nyaman dan tidak terusik."

Lebih lanjut, Saleh mengaku khawatir apabila isu ini berakhir tanpa penyelesaian hanya akan memperburuk ketegangan dunia politik saat ini. Nantinya setiap pihak akan saling curiga dan menimbulkan kegelisahan yang berkelanjutan.

"Kalau tak diungkap, kasihan orang-orang yang merasa tertuduh. Dikhawatirkan juga akan ada sikap saling curiga," tuturnya. "Lagian, jika tidak dibuka ke publik, justru penyebutan adanya pihak ketiga itu sendiri yang menimbulkan kegelisahan baru. Padahal, masyarakat kita saat ini sudah sangat tenang. Tidak ada riak-riak pasca penetapan pemenang Pilpres."

Selain itu, Saleh pun berharap isu ini tak sekadar strategi agar Gerindra bisa merapat ke pemerintahan. Menurutnya, kecurigaan ini beralasan karena isu "penumpang gelap" baru muncul pasca pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 diumumkan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait