Di Hadapan Sri Mulyani, 'Mas Menteri' Nadiem Ngaku Buang Naskah Pidato
Nasional

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sempat bercerita bahwa dirinya membuang naskah pidato yang telah disiapkan untuk dirinya di acara pelantikan Rektor UI.

WowKeren - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim turut menghadiri acara pelantikan Rektor Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro, pada Rabu (4/12). Dalam kesempatan tersebut, Nadiem turut memberikan pidatonya.

Yang menarik, Nadiem sempat bercerita bahwa dirinya membuang naskah pidato yang telah disiapkan untuk dirinya supaya bisa menjelaskan prioritas kerjanya selama lima tahun ke depan. Hal tersebut disampaikan Nadiem di hadapan para hadirin, salah satunya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Yang terhormat bapak ibu yang hebat di depan saya, terutama Bu Ani (Sri Mulyani). Terima kasih sudah mengundang saya di sini," ujar Nadiem. "Saya seperti Prof Ari ada naskah pidato, langsung saya buang. Karena saya ingin gunakan kesempatan untuk menjadi sesi kerja pertama selama lima tahun ke depan."

Dalam pidatonya, Nadiem menjelaskan bahwa dirinya bukanlah alumni UI. Namun, Nadiem menilai bahwa dirinya merupakan produk dari UI.


"Pertama saya harus bilang bahwa saya bukan alumni UI. Tapi orang tua saya, bapak, ibu dan seluruh keluarga saya om-om dan tante semua, eksklusif alumni UI," ungkap Nadiem. "Jadi saya sebenarnya produk UI juga dan saya merasa tidak bisa mencapai seperti ini kalau tanpa UI. Jadinya ini sesuatu yang spesial saya bisa hadir di sini."

Selain itu, Nadiem juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mantan Rektor UI, Prof Muhammad Anis, atas capaian institusinya di dunia pendidikan. Ia juga berterima kasih atas dampak positif yang diberikan UI selama 5 tahun ini.

"Seperti pencapaian di QS Ranking meningkat. Tapi yang terutama buat saya, yang paling membanggakan adalah finteknya dari Times Higher Education Award," ujar Nadiem. "Itu buat saya bukan ranking, tapi dampak terhadap sustainable development, terima kasih ya prof."

Nadiem kemudian menyampaikan prioritas Presiden Joko Widodo dan Kemendikbud selama 5 tahun ke depan. Menurutnya, Jokowi ingin menciptakan sumber daya manusia yang unggul serta mencetak pemimpin besar di masa depan.

"Kalau menganalisa apa dampak terbesar yang bisa dilakukan meningkatkan SDM unggul itu simpel jawabanya adalah pencetakan pemimpin pemimpin masa depan artinya mahasiswanya," pungkas Nadiem. "Jadi bapak ibu pertama adalah menyadari bahwa prioritas utama adalah proses penggunaan, pembelajaran dan pencetakan karakter mahasiswa di dalam perguruan tinggi."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait