Ngeri, Medsos Ternyata Jadi Tempat Reynhard Sinaga 'Pamer' Korbannya
Nasional

Kasus 'Predator Setan' Reynhard Sinaga masih jadi perbincangan. Apalagi setelah diketahui jika media sosial menjadi tempatnya untuk memamerkan para korbannya kepada teman-temannya.

WowKeren - Kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh WNI bernama Reynhard Sinaga di Manchester, Inggris masih menjadi topik panas hingga hari ini (8/1). Hal ini tak lepas dari fakta bahwa Reynhard melakukan 159 kekerasan seksual, dengan 136 diantaranya berupa pemerkosaan, terhadap 48 pria.

Atas perbuatan tak bermoralnya tersebut, Reynhard pun telah dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris. Dalam persidangan tersebut diketahui jika media sosial dalam hal ini WhatsApp dan Facebook rupanya menjadi sarana untuk Reynhard "memamerkan" para korbannya.

Dikutip dari Manchester Evening News, Reynhard mengikuti grup WhatsApp sesama gay. Dalam grup chat tersebut terungkap jika pelaku suka memamerkan pria-pria yang dia bawa ke kamar apartemennya.

Namun, menurut keterangan kawan-kawan gay pelaku, mereka tidak mengetahui jika terjadi tindakan kriminal (pemerkosaan) di balik pesan-pesan tersebut. Bila diperhatikan dalam percakan grup WhatsApp tersebut seolah-olah Reynhard mengajak pria heteroseksual untuk melakukan homoseksualitas. Padahal kenyataannya ada aksi pemerkosaan dalam pengaruh obat-obatan.


Karena itu, para teman-temannya hanya menduga Reynhard itu jago merayu pria lain. Mereka mengira jika semua itu hanya lelucon bahkan ketika pelaku menyebut minuman yang membuat korban tak berdaya.

"Take a sip of my secret poison, I'll make you fall in love. One drop should should be enough (Coba secicip ramuan rahasiaku. Aku akan membuatmu jatuh cinta. Satu tetes saja sudah cukup)," kata Reynhard.

Kawan-kawan gay-nya yang tak tahu pun hanya menjawab dengan candaan. "Black magic yeah! Rey makes drink potion of gay love haha. (Yaa sihir hitam! Rey membuat ramuan dari cinta gay hahaha)," jawab kawannya. "I know. I want the formula (Aku tahu. Aku ingin formulanya)," sahut temannya yang lain.

Tak sampai di situ, pengadilan juga mengungkapkan polisi mencari korban dari foto screenshoot laman Facebook di ponsel Reynhard. Hal in karena Reynhard selalu membuka laman Facebook korbannya lalu dia me-screenshoot sebagai koleksi.

Ia juga mengambil barang-barang kecil milik korban seperti kartu ATM, SIM, kartu mahasiswa, dompet, jam tangan dan bahkan ponsel. Menurut polisi, sikap ini diibaratkan sebagai "piala" yang diambil oleh Reynhard dari para korbannya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru