Pernyataan tersebut disampaikan Yasonna Laoly saat memberikan pengarahan di Lapas Narkotika Kelas II A Jatinegara, Jakarta, Kamis (16/1). Kala itu ia membandingkan dua anak yang lahir dan besar di Menteng dan Tanjung Priok.
- Zodiak Yanuarita
- Rabu, 22 Januari 2020 - 14:42 WIB
WowKeren - Warga Tanjung Priok melakukan aksi turun ke jalan memadati Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (22/1). Lokasi tersebut tepat berada di depan Kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Salah seorang massa, Bachtiar, mengungkapkan bahwa warga yang nekat turun ke jalan tersebut lantaran tersinggung dengan pernyataan Menkumham Yasonna Laoly. Mereka menegaskan bahwa warga Tanjung Priok adalah masyarakat yang cinta damai.
"Hari ini kami melakukan aksi damai, karena tersinggung dengan omongan Yasonna Laoly," kata Bachtiar dilansir CNN Indonesia, Rabu (22/1). "Kami orang keras, tapi punya jiwa damai."
Masih dilansir CNN Indonesia, jumlah warga yang berdatangan terus bertambah. Menurut Bachtiar, orang-orang tersebut adalah mereka yang merasa terpanggil untuk melakukan aksi damai.
Untuk mengawal aksi ini, sebanyak 200 personel ikut dikerahkan. "Kekuatan kurang lebih 200 anggota di Kemenkumham," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Sebelumnya, Yasonna menyebut bahwa Tanjung Priok merupakan daerah yang miskin dan banyak terjadi tindak kriminal. Pernyataan itu disampaikannya saat memberikan pengarahan di Lapas Narkotika Kelas II A Jatinegara, Jakarta, Kamis (16/1).
Kala itu, ia mencontohkan dua anak yang lahir dan besar di dua daerah yang berbeda, yakni Menteng dan Tanjung Priok. Menurutnya, anak yang lahir di Tanjung Priok yang terkenal keras dan sering terjadi tindak kriminal akan cenderung melakukan hal serupa saat sudah besar.
"Yang membuat itu menjadi besar adalah penyakit sosial yang ada. Itu sebabnya kejahatan lebih banyak terjadi di daerah-daerah miskin," kata Yasonna dilansir Detik, Rabu (22/1). "Slum areas (daerah kumuh), bukan di Menteng. Anak-anak Menteng tidak, tapi coba pergi ke Tanjung Priok. Di situ ada kriminal, lahir dari kemiskinan."
(wk/zodi)
