Banyak Perantau Nekat Mudik, Walkot Padang Kritik Maskapai Jual Tiket Murah
Nasional

Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah mau turun tangan mengatasi hal ini. Menurunkan harga tiket justru bertentangan dengan imbauan pemerintah agar masyarakatnya tidak mudik.

WowKeren - p>Meski pemerintah tak henti-hentinya mengimbau agar masyarakat yang ada di perantauan tidak mudik kembali ke kampung halaman, namun kenyataan di lapangan masih sebaliknya. Tak sedikit warga yang nekat mencuri start mudik di tengah wabah corona.

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menilai ledakan mudik juga disebabkan oleh faktor transportasi. Ia melayangkan protes kepada pihak maskapai yang justru menjual murah harga tiket mereka di tengah pandemi corona.

"Banyak seruannya, tapi seruan dan imbauan ini tak berjalan maksimal karena di daerah asalnya mereka berpeluang untuk pulang," kata Mahyeldi melalui keterangan pers, Selasa (31/3). "Ditambah lagi (Mahyeldi menyebut nama sebuah maskapai) dengan secara sengaja menurunkan harga tiket pesawat."

Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah mau turun tangan mengatasi hal ini. Menurunkan harga tiket justru bertentangan dengan imbauan pemerintah agar masyarakatnya tidak mudik. Maskapai seharusnya tidak memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan di tengah penyebaran wabah corona.


"Saya pikir (menyebut nama maskapai) ini perlu ditindak. Ini nggak benar. Bagi saya, (menyebut nama maskapai) ini nggak nasionalisme," tegasnya. "Mereka memanfaatkan situasi saat sedang susah. Mengambil kesempatan dalam kesempitan."

Banyaknya perantau yang datang kembali ke kampung halaman di tengah was-was ancaman corona, justru membuat pemerintah daerah kalang kabut. Padahal di lain sisi, Pemprov sudah mengambil langkah tegas dengan menghentikan operasional bus.

"Pemerintah Pusat harus tegas menyikapi ini. Kebijakan itu justru jadi beban bagi daerah," lanjutnya. "Karena banyak yang datang. Gubernur sudah menyurati seluruh perusahaan bus untuk menghentikan operasional, justru (menyebut nama sebuah maskapai) menjual tiket murah."

Sementara itu, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengakui jika kini para pemudik nekat kembali ke kampung halaman tak lagi karena faktor tradisi.

"Saya lihat arus mudik dipercepat bukan karena faktor budaya tapi terpaksa," jelas kepala negara. "Banyak pekerja informal di Jabodetabek terpaksa pulang kampung karena penghasilannya menurun sangat drastis atau bahkan hilang."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait