Kasus Positif COVID-19 Diperkirakan Tembus 100 Ribu Pada Juli, Indonesia Harus Bagaimana?
Nasional

BIN memprediksi puncak COVID-19 di Indonesia akan berlangsung pada akhir Juni atau Juli 2020 dengan lebih dari 100 ribu kasus. Bagaimana sebaiknya Indonesia menyikapi prediksi ini?

WowKeren - Laju penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia memang tergolong sangat cepat. Sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu, kini jumlah kasus positif COVID-19 sudah mencapai 1.986, terakhir dihimpun pada Jumat (3/4) pukul 12.00 WIB.

Angka yang dengan cepat berlipat ganda ini jelas menjadi perhatian tersendiri bagi para pemangku kepentingan. Namun rupanya angka-angka ini diprediksi masih "belum ada apa-apanya" karena puncak penyebaran wabah baru akan terjadi pada akhir Juli 2020 nanti.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo. Doni menyadur data ini dari pemodelan yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN) terkait jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia.

"Estimasi jumlah kasus di Maret 1.577 masukan BIN. Ini relatif akurat," ujar Doni dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (2/4). "Estimasi akhir April 27.300. Puncaknya pada akhir Juni dan akhir Juli."

Lebih lanjut, dengan pemodelan BIN, jumlah kasus positif COVID-19 pada akhir Maret 2020 mencapai 1.577 kasus. Realitanya pada Selasa (31/3) kemarin ada 1.528 kasus yang dikonfirmasi oleh pemerintah, atau akurasinya mencapai 99 persen.


Dengan demikian, jumlah kasus pada akhir Mei mencapai 95.451 kasus. Sedangkan pada akhir Juni mencapai 105.765, sedangkan akhir Juli 106.287 kasus.

Disebutkan pula oleh Doni yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu, terdapat setidaknya 50 dari 100 kabupaten/kota yang berisiko tinggi terpapar COVID-19. Beberapa diantara 50 daerah itu berada di Pulau Jawa, yang sejauh ini memang menjadi daerah paling terpapar virus Corona.

Sedangkan ada 10 provinsi yang digadang-gadang bakal mengalami kekurangan fasilitas kesehatan menangani COVID-19, termasuk Jawa Barat, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Maluku. Mereka kebanyakan mengalami kekurangan di SDM tenaga kesehatan, ruang isolasi yang tidak memadai, sampai kebutuhan APD.

Tentu menjadi tanggung jawab bersama agar prediksi BIN ini tak menjadi kenyataan. Lantas Indonesia harus apa untuk itu?

Setidaknya saat ini masyarakat harus mematuhi imbauan pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial. Pemerintah sendiri sudah mengimbau agar masyarakat melakukan 3B dari rumah, yakni bekerja, belajar, dan beribadah. Di sisi lain, masyarakat juga bisa meningkatkan kebersihan diri masing-masing agar potensi terkontaminasi virus bisa ditekan seminimalis mungkin.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait