Kasus COVID-19 Di Jatim Meningkat Tajam, Siap Ajukan PSBB?
Humas Pemprov Jatim
Nasional

Kasus virus corona di Jawa Timur meningkat tajam, pemerintah setempat siap mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk cegah penyebaran COVID-19?

WowKeren - Kasus virus corona (COVID-19) di Jawa Timur (Jatim) mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada Minggu (12/4). Pemerintah melaporkan telah terjadi penambahan 119 kasus di Jatim, dimana ini menjadi yang terbanyak di Indonesia di hari tersebut.

Dengan bertambahnya kasus tersebut, total Jatim telah memiliki 386 kasus virus corona. Kota Surabaya menjadi daerah terjangkit virus corona tertinggi sebanyak 180 pasien. Lalu Situbondo 3 pasien, Kabupaten Kediri 2 pasien, Kota Probolinggo 1 pasien, Jombang 1 pasien, Bangkalan 1 pasien dan Pamekasan masing-masing 1 pasien.

”Kami menerima data dari Gugus Tugas Pusat bahwa tadi di sampaikan ada tambahan 119 baru COVID-19,” jelas Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Minggu (12/4) malam. “Saya ingin menyampaikan ada tambahan yang cukup signifikan di Surabaya ada tambahan 83 pasien. Surabaya sudah 180 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.”

Sontak, kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dalam menangani kasus COVID-19 di wilayahnya dipertanyakan, salah satunya adalah terkait pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan jika rencana PSBB masih belum dipastikan.


Apalagi, saat ini belum satupun daerah di Jatim yang mengusulkan untuk menerapkan PSBB. Terkait isu adanya pemerintah kabupaten/kota yang telah mulai membahas tentang PSBB, Khofifah mengaku sama sekali tidak tahu. Meski demikian, ia mengaku komunikasi di Jatim selalu berjalan baik antar daerah.

“Sampai dengan maghrib tadi (Minggu), belum ada yang mengkomunikasikan kemungkinan PSBB,” kata Mantan Menteri Sosial ini. “Saya rasa, kita bisa saling update.”

Saat ini, kasus virus corona di Jatim juga meningkat di daerah penyokong (hinterland) seperti Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Gresik. Khofifah mengatakan sudah berkomunikasi dengan masing-masing Pemda.

“Tadi setelah dapat data dari pusat, kami minta Sekda (Pemprov) berkoordinasi dengan Sekkota Surabaya, Sekda Sidoarjo, Lamongan, dan Gresik,” ujar Khofifah. “untuk mengevaluasi berbagai ikhtiar pencegahan penularan Covid-19 agar lebih efektif .”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait