Pandemi Belum Berakhir, Menpora Minta Persiapan Piala dunia U-20 Disesuaikan dengan New Normal
Nasional

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menilai kondisi yang sulit saat ini tidak seharusnya menyurutkan antusiasme Indonesia untuk menggelar ajang bergengsi tersebut.

WowKeren - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berbicara mengenai gelaran Piala Dunia U-20 2021 di tengah pandemi yang masih melanda. Ia mengatakan jika persiapan gelaran tersebut tetap berjalan namun disesuaikan dengan skenario new normal.

Menurutnya, kondisi yang sulit saat ini tidak seharusnya menyurutkan antusiasme Indonesia yang sudah dipercayakan sebagai tuan rumah untuk menggelar ajang bergengsi tersebut. Ia juga mengatakan jika Presiden Joko Widodo menegaskan tidak ada perubahan.

"Komitmen kami menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 itu tetap," kata Zainudin dilansir Antara, Rabu (27/5). "Penegasan dari Pak Presiden (Joko Widodo) itu tidak ada perubahan."

Karena harus menyesuaikan dengan skenario new normal yang ada, maka persiapan yang dilakukan juga akan mengalami perubahan. "Tetapi karena sekarang kondisi pandemi, kami harus menyesuaikan. Ada yang harus kami modifikasi," katanya melanjutkan.


Ia kemudian mencontohkan Bundesliga. Bundesliga berhasil memutar kembali kompetisinya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga kemungkinan Indonesia bisa mencontohnya.

"Kita lihat nanti, Ini kan digelarnya masih Mei dan Juni 2021," kata Zainudin. "Seperti apa situasinya nanti kita akan lihat situasi PSSI dan FIFA."

Seperti diketahui, pandemi corona yang hingga kini belum usai membuat sejumlah event besar harus mengalami perubahan, termasuk rencana persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 terhambat. Misalnya seperti perbaikan infrastruktur tidak berjalan, tim nasional yang diproyeksikan pun tidak dapat melaksanakan latihan secara terpusat.

Saat ini, Timnas U-19 terpaksa harus melakukan latihan secara virtual. Selama itu, mereka menunggu protokol kesehatan dari pemerintah terkait latihan kelompok yang melibatkan kontak fisik.

Terkait skenario new normal sendiri, pemerintah menegaskan jika hingga kini belum ada wilayah yang bisa dikatakan benar-benar siap. Sebab sebelum bisa menerapkan new normal suatu wilayah harus memenuhi tiga indikator khusus. Salah satu syarat wajib adalah ketika jumlah kasus corona dilaporkan mengalami penurunan minimal 50 persen selama dua minggu sejak puncak.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru