Kasus Anak Positif Corona Di NTB Mengejutkan, Didominasi Bayi Dan Balita
Nasional

Kasus anak positif virus corona di Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup mengejutkan, ternyata COVID-19 didominasi menginfeksi bayi dan balita. Bagaimana datanya?

WowKeren - Kasus virus corona di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mengalami peningkatan. Bahkan, NTB terus mencatatkan penambahan kasus terbanyak di Indonesia setelah provinsi Jawa Timur hingga Rabu (27/5).

”Secara nasional kita nomor dua setelah Jawa Timur (jumlah pasien COVID-19),” ujar Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi di Gedung Sangkareang Pemrov NTB, Rabu (27/5). “Kasus di NTB dijadikan contoh oleh pemerintah DKI. NTB yang jumlah penduduknya 5 juta bisa mendapatkan jumlah banyak pasien positif COVID-19.”

Eka memaparkan jika kasus anak di NTB yang terinfeksi virus asal Wuhan, Tiongkok ini juga semakin meningkat. Berdasarkan data Satgas COVID-19 NTB terbaru, tercatat ada 77 kasus anak yang terinfeksi virus corona.

Semakin mengejutkan, 77 kasus anak yang terinfeksi virus corona ini didominasi oleh bayi dan balita. Eka lantas menjelaskan protokol penanganan kasus virus corona di NTB hingga bisa menemukan banyak data anak-anak yang terinfeksi.

Berdasarkan keterangan Eka, sejak awal pada masa pandemi diterapkan aturan bahwa setiap orang yang masuk rumah sakit dengan gejala pneumonia atau radang paru otomatis akan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP). Dalam proses ini, mereka berhasil menemukan dan menyembuhkan 29 anak yang memiliki gejala pneumonia dan positif corona.

”Konsekuensi PDP adalah dirawat di ruang isolasi dan diperlakukan seperti pasien COVID-19,” jelas Eka. “Dengan pola ini kita menjaring 29 anak anak dengan gejala pneumonia positif COVID-19, ditangani hingga sembuh.”


Lebih lanjut Eka mengatakan jika pasien virus corona di NTB rata-rata datang bukan sebagai pasien COVID-19, melainkan pasien pneumonia. Pasien kemudian langsung ditangani sesuai protokol COVID-19.

Pertama-tama mereka akan menjalani test swab. Sementara untuk anak-anak akan diberikan dengan perawatan terapi hingga benar-benar sembuh dari gejala COVID-19.

Dilaporkan jika dari 77 kasus anak, tercatat ada tiga bayi berusia di bawah 1 tahun meninggal dunia sebagai pasien positif COVID-19. Hal ini membuat pihak Dinas Kesehatan terus berupaya melakukan tracing dan memberikan terapi penyembuhan secara serius hingga benar-benar sembuh.

Berdasarkan data Dinas Sosial NTB, jumlah penduduk anak sebanyak 1,8 juta jiwa dari total 5 juta jiwa penduduk NTB. Walaupun kasus anak tinggi di NTB, sayangnya banyak orangtua yang belum sadar jika anak mereka patut dilindungi.

Hal ini terlihat dari banyaknya anak yang bebas keluar tanpa menggunakan masker. Padahal, situasi tersebut dinilai dapat berakibat fatal bagi anak-anak lain yang memiliki sistem kekebalan tubuh masih belum sempurna seperti bayi dan balita.

Eka menduga kuat ada virus liar yang juga menyertai pandemi COVID-19. Menurutnya, sepertiga dari 29 anak yang dirawat karena pneumonia terpapar virus liar. Data ini berkaca pada banyaknya orangtua yang negatif tapi anaknya positif virus corona.

”Dalam setiap kasus kasus pandemi selalu ada virus liar yang tidak kita sadari di sekitar kita. Kenapa anak-anak yang disasar virus ini? Karena mereka paling rentan,” terang Eka. “Coba lihat setiap sore orangtua membawa anaknya keluar dan tidak mengunakan masker, sementara orangtuanya pakai masker.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait