Buntut Korut Putuskan Hubungan, Korsel Hukum 2 Kelompok Pembelot
Dunia

2 negara di Semenanjung Korea kembali memanas hubungannya pasca Korut menilai Korsel tak bisa mengendalikan aktivitas para pembelot yang terus mengirimkan selebaran anti-Pyongyang.

WowKeren - Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan kembali memanas. Bahkan kali ini Korut sampai mengambil langkah tegas memutuskan hubungan dengan "tetangganya" lantaran banyak pembelot negaranya yang nekat menerbangkan pamflet anti-Pyongyang dari Korsel.

Situasi ini tak dipandang remeh oleh Korsel karena memang perdamaian antara kedua negara tercapai lewat proses yang sama sekali tidak instan. Alhasil Korsel pun mengambil langkah tegas dengan menghukum dua grup pembelot Korut yang nekat menerbangkan pamflet.

Dilansir dari Associated Press (AP), kebijakan kontroversial ini diambil pada Rabu (10/6) waktu setempat. Dan usai kebijakan diambil, berbagai protes terutama soal kebebasan berekspresi di Korsel menjadi pertanyaan besar di kalangan publik. Beberapa juga terang-terangan menilai Presiden Korsel Moon Jae In dan jajaran tega "mengorbankan" kebebasan berekspresi demi mendamaikan dua Korea.

Menanggapi situasi yang ada, Juru Bicara Kementerian Persatuan Korea Selatan, Yoh Sang Key, angkat bicara. Yoh menegaskan langkah ini ditempuh karena aktivitas para pembelot dapat berpotensi membahayakan banyak pihak.


"(Aksi para pembelot) menciptakan tegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara," jelas Yoh, dilansir pada Kamis (11/6). "Dan membawa penduduk Korsel, terutama yang di kawasan perbatasan, dalam posisi berbahaya."

Sebelumnya pemerintah Korsel sudah berjanji akan merumuskan undang-undang baru yang bisa membatasi aktivitas para pembelot Korut. Sebab sebelumnya Korut sudah mengancam akan memutus hubungan baik dengan Korsel apabila negara serumpunnya itu gagal mengendalikan gelombang protes.

Sebagai informasi, Korut resmi memutuskan hubungan baik dengan Korsel per Selasa (9/6) kemarin. Hubungan yang terputus mencakup militer, persidangan termasuk jaringan komunikasi antara pemerintah pusat Korut dengan kantor kepresidenan Korsel, Blue House.

"Pyongyang sepenuhnya memutuskan dan menutup jalur penghubung antara pihak berwenang dari Utara dan Selatan, yang telah dipertahankan melalui kantor penghubung bersama," tulis media resmi pemerintahan Korut, Korean Central News Agency (KCNA). "Kami telah mencapai kesimpulan bahwa tidak perlu duduk berhadap-hadapan dengan Korsel dan tidak ada diskusi, karena mereka hanya membangkitkan kekecewaan kami."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait