Walkot Risma Mendadak Wajibkan Rapid Test Untuk Peserta UTBK, Unair Ungkap Rasa Kecewa
Nasional

Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terkait syarat UTBK tersebut baru dikeluarkan pada 2 Juli 2020. Sedangkan UTBK 2020 digelar pada 5 hingga 14 Juli mendatang.

WowKeren - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mewajibkan para peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk menjalani rapid test. Adapun Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terkait syarat UTBK tersebut baru dikeluarkan pada Kamis (2/7) kemarin.

Kebijakan ini lantas dinilai sangat mendadak dan tidak adil oleh Universitas Airlangga (Unair). Mengingat UTBK 2020 digelar pada 5 hingga 14 Juli mendatang. Selain itu, pembeli dan penjual di pasar maupun mal di Surabaya yang beroperasi setiap hari saja tidak perlu menunjukkan kartu bebas COVID- 19.

"Jujur kami sedih dengan surat Wali Kota itu," tutur Humas Unair, Suko Widodo, pada Jumat (3/7) hari ini. "Ya mau gimana lagi, Pak Rektor agak kecewa. Mal saja boleh, pasar saja boleh."

Menurut Suko, Unair sebenarnya ingin membantu Pemkot Surabaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Caranya adalah dengan menunjukkan bahwa prosedur new normal di Unair dilakukan dengan prosedur kesehatan yang ketat.

"Sebenarnya perilaku kesehatan itu jauh lebih penting dari tes," ungkap Suko. "Kami harap ada jalan tengah, Pemkot juga ngotot. Kami juga menerapkan dengan baik."


Sementara itu, Ketua Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Unair Achmad Solihin menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan protokol kesehatan jauh-jauh hari untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19. Unair merasa sudah siap untuk menyelenggarakan UTBK, bahkan tanpa harus menunjukkan surat bebas corona.

"Makanya kami menerapkan protokol kesehatan seketat mungkin," jelas Achmad. "Sesuai dengan aturan yang ada sebagai upaya pencegahan penularan. Kami enggak main-main, kami sendiri juga takut terpapar."

Dengan adanya kebijakan ini, sejumlah rumah sakit di Surabaya pun memberikan diskon biaya rapid test bagi para peserta UTBK. Beberapa di antaranya adalah RS Husada Utama dan RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya.

Biaya rapid test di RS Husada Utama sebenarnya Rp 350 ribu. Namun khusus untuk peserta UTBK, biaya rapid test hanya Rp 175 ribu.

"Kalau ditanya kit nya sama? Sama. Karena kita hampir tidak ambil keuntungan disini (di program ini). Jadi kita melihat, kebijakan (wajib rapid test untuk peserta UTBK) yang mendadak," terang Dirut RS Husada Utama, dr. Didi D Dewanto, dilansir Suara Surabaya. "Kami ingin membantu masyarakat. Saya dulu juga pernah jadi mahasiswa."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait