Ketua Gugus Tugas COVID-19 Solo melabeli kota tersebut sebagai zona hitam penyebaran Corona pada Minggu (12/7). Belakangan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo pun memberikan klarifikasinya.
- Elvariza Opita
- Selasa, 14 Juli 2020 - 08:57 WIB
WowKeren - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, belum lama ini menyampaikan klarifikasinya soal sebutan zona hitam Corona untuk kota yang dipimpinnya. Sebagai pengingat, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo menyebut lonjakan kasus positif di kota tersebut sudah layak dikategorikan sebagai zona hitam.
Menurut Rudy, Solo masih belum masuk kategori zona hitam Corona kendati ada penambahan kasus positif di sana yang cukup signifikan. Yakni yang biasa bertambah 1-2 orang, mendadak mengonfirmasi hingga belasan kasus positif.
Namun demikian, Rudy tak menyalahkan pula anggapan bahwa Solo menjadi zona hitam. Pasalnya ada banyak pasien positif COVID-19 dari berbagai daerah Jawa Tengah yang dilarikan ke RSUD dr Moewardi, Solo mengingat rumah sakit tersebut dikelola oleh pemerintah provinsi.
"Belum," ujar Rudy tegas kala ditemui wartawan pada Senin (13/7). "Zona hitam itu kalau di Solo sudah 60 persen (positif terjangkit Corona), nah itu baru zona hitam."
"Perkara (RSUD) dr Moewardi itu, walau yang mengurusi provinsi, tetapi di wilayah Solo," imbuh Rudy, seperti dilansir dari Kompas TV, Selasa (14/7). "Jadi kalau Solo dibilang (zona) hitam ya benar, wong kabeh ngebyuk ning Solo (kan semua dilarikan ke Solo). Pasiennya kan semua di Solo, (RSUD) dr Moewardi kan penuh sekarang."
Namun Rudy menegaskan, kalau dari segi penambahan kasus harian yang terjadi di Solo, maka label zona hitam memang belum layak disematkan. Tetapi ia tak menyalahkan penyebutan tersebut semata-mata demi memupuk rasa waspada warga terhadap bahaya virus Corona penyebab COVID-19.
Sebagai informasi, awalnya ada puluhan tenaga kesehatan, tepatnya 25 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) paru Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang dikonfirmasi positif COVID-19 pada Minggu (12/7). Lonjakan kasus ini pun membuat Ahyani melabeli Solo sebagai zona hitam Corona.
(wk/elva)
