Satgas COVID-19 Beber Penyebab Awetnya Pandemi di RI, Singgung Prinsip 'Yakin Dilindungi Tuhan'
Getty Images
Nasional

Menurut Anggota Tim Pakar Sosbud Satgas COVID-19 Meutia Hatta, orang-orang yang memiliki prinsip tersebut justru lupa jika Tuhan juga ingin menguji hambanya.

WowKeren - Anggota Tim Pakar Sosbud Satgas COVID-19 Meutia Hatta mengungkap penyebab pandemi COVID-19 di Indonesia tak kunjung selesai. Hal itu rupanya tak lepas dari kebiasaan masyarakat Indonesia sendiri.

Menurutnya, tak sedikit dari masyarakat yang yakin dan merasa aman jika dirinya tidak akan tertular virus COVID-19. Terlebih lagi, banyak yang berpikir selama dirinya beriman maka Tuhan akan selalu melindungi mereka termasuk dari penularan virus mematikan tersebut.

"Orang Indonesia saya amati tidak mudah takut dengan tantangan risiko kesehatan," kata Meutia dalam diskusi virtual, Selasa (4/8). "Mereka berpikir, 'ah itu untuk orang lain bukan untuk saya. Apalagi kalau saya beriman, pasti dilindungi Tuhan'."

Menurut Meutia, orang-orang yang memiliki prinsip tersebut justru lupa jika Tuhan juga ingin menguji hambanya. Padahal jika dilihat secara lebih mendalam, orang-orang yang mematuhi peraturan untuk menerapkan protokol pencegahan COVID-19 juga bisa dikatakan sebagai beriman kepada Tuhan.


Sebab dengan menerapkan protokol kesehatan maka akan bisa mengurangi risiko penularan. Yang mana hal ini bukan hanya bermanfaat untuk membentengi dirinya sendiri namun juga secara tidak langsung ikut menyelamatkan nyawa orang lain.

"Ini kan prinsipnya kalau kita patuh kita menolong orang lain agar tidak ketularan. Artinya kita juga beriman kepada Tuhan untuk itu," ujar dia menjelaskan. "Ini harus dikembangkan oleh ahli komunikasi dalam membuat iklan yang berbeda."

Kebiasaan buruk masyarakat dengan prinsip keyakinan yang seperti itu, menurut Meutia dapat dilihat di Surabaya. Hingga akhirnya mengantarkan Surabaya pada status zona hitam penularan COVID-19.

"Kenapa Surabaya tiba-tiba disebut hitam, karena orang-orang berlomba-lomba keluar. Sudah ditahan aparat, tapi masih ngotot," tutur dia. "Karena ada satu nilai yang lebih tinggi dari kesehatan menurut mereka maka jadi banyak kasusnya. Jadi tidak mau patuh."

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut jika wilayahnya sudah zona hijau. Zona hijau yang dimaksud adalah dilihat dari tingkat kesembuhan COVID-19 di Kota Pahlawan yang berangsur membaik.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru