PLN Mulai Pasok Listrik Untuk Dukung Ibu Kota Baru
Pxhere
Nasional

Menurut General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Timur (Kalbagtim), Muhammad Ramadhansyah, ketiga proyek ini ditujukan untuk mendukung perpindahan Ibu Kota Negara.

WowKeren - PT PLN (Persero) mulai memberikan tegangan pertama (energize) ke tiga proyek infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan Timur. Di antaranya adalah Gardu Induk (GI) 150 kiloVolt (kV) Embalut, GI 150 kV New Samarinda, dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Embalut–New Samarinda.

Menurut General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Timur (Kalbagtim), Muhammad Ramadhansyah, ketiga proyek ini ditujukan untuk mendukung perpindahan Ibu Kota Negara. "Penguatan sistem infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah Kalimantan Timur ini merupakan dukungan kesiapan Ibu Kota Negara yang baru serta perkuatan kota penyangga di sekitarnya," terang Muhammad pada Kamis (20/8).

Lebih lanjut, Muhammad menjelaskan bahwa jalur transmisi SUTT 150 kV Embalut–New Samarinda terdiri dari 45 tower dan terbentang sepanjang 28,4 kilometer sirkuit (kms) dari Kabupaten Kutai Kartanegara hingga Kota Samarinda. Nantinya, infrastruktur ketenagalistrikan ini akan menambah keandalan sistem Intekoneksi Kalimantan, khususnya pada sistem kelistrikan Mahakam.


"Perkuatan sistem ini dikarenakan adanya penambahan daya oleh pembangkit IPP," ungkapnya. "Yaitu PLTU Embalut Ekspansi 2 Kaltim - 4 dengan kapasitas 2x100 MW."

Selain itu, PLN juga kini sedang membangun jaringan transmisi 150 kV New Samarinda-Sambera dengan 67 tower yang terbentang sepanjang 40 kms. Tak hanya di Kalimantan, PLN juga mengejar pembangunan dua jaringan transmisi bertegangan 150 kV di Sulawesi Barat (Sulbar), yaitu jaringan transmisi 150 kV Mamuju- Topoyo dan Topoyo-Pasangkayu. Percepatan pembangunan ini merupakan upaya untuk mempersiapkan Sulbar dan Sulawesi Tengah sebagau provinsi penyangga Ibu Kota Negara yang baru.

"Sisi barat Pulau Sulawesi dan Kalimantan Timur hanya dipisahkan oleh Selat Makassar. Ke depannya, tentu Sulbar dan Sulteng akan menjadi penyangga bagi ibu kota baru yang berada di Kalimantan Bagian Timur," pungkas General Manager PLN UIP Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) I Putu Riasa. "Industri, bisnis dan pusat pemerintahan yang akan hadir di sana tentu membutuhkan pasokan listrik yang memadai, oleh karena itu kami tengah siapkan dari sekarang."

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, sebelumnya telah mengungkapkan bahwa timeline alias jadwal megaproyek pembangunan Ibu Kota baru mundur sekitar enam bulan karena pandemi virus corona (COVID-19). "Timetable tentu saja sedikit tertunda karena pandemi COVID-19. Mungkin selama enam bulan atau sekitarnya, kita tidak tahu, lihat nanti," ujar Luhut dalam sebuah webinar oleh Jakarta Foreign Correspondents Club, Senin (10/8).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait