Bantu Murid Belajar di Tengah Pandemi, Nadiem Terjunkan 750 Mahasiswa
Nasional

Nadiem berharap program ini mampu meringankan beban guru di masa pandemi COVID-19. Para mahasiswa ini akan terjun langsung mengajar di lingkup terkecil

WowKeren - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Nadiem Makarim meluncurkan program baru untuk mendukung siswa belajar di tengah pandemi COVID-19. Ia akan menerjunkan 750 relawan mahasiswa untuk membantu siswa belajar dari rumah.

Nadiem berharap program ini mampu meringankan beban guru di masa pandemi COVID-19. Para mahasiswa ini akan terjun langsung mengajar di lingkup terkecil seperti RT/RW, kampung, dan desa.

"Kalian sukarela meringankan beban para murid, guru, dan orang tua dengan memastikan pembelajaran tetap berlangsung walaupun sedang pandemi," kata Nadiem, Sabtu (17/10). "Saya dapat laporan, banyak relawan angkatan pertama yang ingin melanjutkan darmabaktinya di angkatan kedua ini. Saya mendukung."

Nantinya, lokasi mengajar ini bisa di rumah maupun tempat lainnya. Namun yang jelas, jumlah peserta akan dibatasi untuk tetap menerapkan protokol pencegahan COVID-19.


Para mahasiswa diterjunkan untuk mengajar di berbagai jenjang pendidikan. Mulai dari PAUD/TK, SD/MI, hingga SMP/MTs. Adapun program ini merupakan angkatan kedua yang akan berlangsung pada 18 Oktober hingga 17 November 2020. Angkatan pertama sebelumnya sudah diterjunkan pada periode 7 Agustus sampai 16 September 2020.

"Dari 3.803 pendaftar, telah dipilih 750 relawan muda yang akan bertugas pada program mengajar dari rumah angkatan kedua," tutur Nadiem. "Yang akan berlangsung pada 18 Oktober sampai 17 November 2020."

Sementara itu masih terkait peran mahasiswa, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas TPC-19) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo memaparkan jika mahasiswa juga harus terlibat memberikan edukasi terkait COVID-19 kepada masyarakat. Para mahasiswa ini diharapkan mampu meluruskan pandangan masyarakat yang menganggap COVID-19 adalah konspirasi.

"Kita semua, termasuk kalian mahasiswa relawan, harus menjelaskan kepada masyarakat bahwa COVID-19 nyata, bukan rekayasa, bukan konspirasi," tegas Doni. Kasus COVID-19 tingkat global telah tembus di angka 39 juta dengan total kematian mencapai lebih dari 1 juta jiwa. Sementara itu di Indonesia, kasus COVID-19 sudah melebihi angka 357 ribu.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru