Pemerintah Indonesia menjelaskan bagaimana cara masyarakat untuk mendapatkan vaksin virus corona (COVID-19) secara mandiri yang sebentar lagi akan diedarkan.
- Ruth Meliana
- Kamis, 22 Oktober 2020 - 19:42 WIB
WowKeren - Pemerintah Indonesia menjelaskan penyaluran vaksin virus corona di Tanah Air. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto.
Airlangga yang juga merupakan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan nantinya akan ada vaksin untuk kelompok prioritas yang diberikan secara gratis. Tak hanya itu, akan disiapkan pula vaksin virus corona yang bisa diakses oleh masyarakat secara mandiri.
Pembagian vaksin itu sesuai dengan road map dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sesuai road map, prioritas vaksin akan diberikan ke tenaga kesehatan aparat yang bekerja di bidang pelayanan publik, dan penerima bantuan BPJS Kesehatan.
Dari kelompok prioritas tersebut, hanya orang dengan usia 15-59 tahun saja yang boleh mendapatkan vaksin. Bahkan, kelompok usia tersebut juga kemungkinan bisa mendapatkan vaksin COVID-19 secara gratis.
Nanti akan disiapkan siapa saja yang akan mendapatkan secara disediakan oleh pemerintah disubsidi oleh pemerintah,” kata Airlangga dalam talk show yang disiarkan di YouTube BNPB Indonesia, Kamis (22/10). “Bahkan bisa digratiskan.”
”Itu yang tercatat dalam BPJS Kesehatan dan usianya 15-59,” sambungnya. “Kenapa 15-59 karena percobaan-percobaan itu dilakukan dalam range itu. Jadi yang usia 19 ke bawah lebih muda tidak dilakukan percobaan.”
Sementara itu, masyarakat disebut Airlangga juga bisa mendapatkan vaksin virus corona secara mandiri. Jalur vaksin mandiri tersebut nantinya akan dikelola oleh Bio Farma. Informasi lebih lanjut mengenai vaksin jalur mandiri akan disampaikan oleh pemerintah jika vaksin sudah tersedia.
”Terkait dengan masyarakat mengakses, nanti akan disediakan jalur vaksin mandiri. Jalur vaksin mandiri ini nanti akan dikelola melalui BUMN Bio Farma beserta mitra mitranya yang ditunjuk,” ujar Airlangga. “Pemerintah nanti akan memberikan informasi secara jelas pada saat program ini sudah siap dan pada saat vaksinnya sudah tersedia.”
(wk/lian)
