Tarif Tiket Pesawat Turun Berkat Stimulus, Ini Kata Angkasa Pura
Nasional

Dengan adanya stimulus ini, para calon penumpang bisa mendapat tiket pesawat dengan harga yang lebih murah karena tidak perlu membayar pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U).

WowKeren - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI memberikan stimulus pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) atau passenger service charge (PSC) yang mempengaruhi harga tiket pesawat terbang. Dengan adanya stimulus ini, para calon penumpang bisa mendapat tiket pesawat dengan harga yang lebih murah.

Sebagai informasi, selama ini harga tiket pesawat yang dibayarkan penumpang sudah termasuk tarif PSC. Stimulus pemerintah yang berlaku Jumat (23/10) hari ini hingga 31 Desember 2020 tersebut membuat tiket pesawat yang dibeli dan untuk keberangkatan khusus tidak memasukkan PSC.

Ada lima bandara di bawah kelola PT Angkasa Pura (Persero) yang menerapkan diskon tersebut. Antara lain Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Bandara Kualanamu Deli Serdang, Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Bandara Silangit Siborong-borong, dan Bandara Banyuwangi.

President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, lantas memberikan apreasiasinya kepada pemerintah soal stimulus ini. "PT Angkasa Pura II sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada Kementerian Perhubungan atas stimulus terhadap sektor penerbangan nasional melalui pembebasan PSC bagi penumpang pesawat," ujar Awaluddin dilansir detikcom pada Jumat (23/10).


Selain itu, ada juga enam bandara bawah kelola PT Angkasa Pura I (Persero) yang akan menerapkan stimulus tersebut. Antara lain Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Yogyakarta-Kulon Progo, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Internasional Lombok.

Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, lantas menyatakannya dukungannya terhadap upaya pemerintah dalam mendorong pulihnya perekonomian. "Sebagai operator bandara kami sangat mengapresiasi dan mendukung upaya percepatan pemulihan ekonomi khususnya bagi industri penerbangan yang sangat terdampak oleh pandemi global COVID-19," tutur Faik.

Baik Awaluddin maupun Faik yakin bahwa stimulus ini bisa menambah frekuensi penerbangan di rute eksisting dan bandara dapat meningkatkan utilisasi slot time penerbangan. "Dampaknya yang diharapkan dari insentif ini juga adalah meningkatnya pergerakan penumpang di bandara meningkat dan naiknya tingkat keterisian penumpang di pesawat (load factor)," pungkasnya.

Di sisi lain, jumlah total pergerakan penumpang (berangkat, datang, transit) di 19 bandara PT Angkasa Pura II pada periode Januari hingga September 2020 mencapai 27,30 juta orang. Jumlah ini telah termasuk rute internasional dan domestik. Pengelola bandara memastikan penerapan protokol kesehatan akan dijalankan secara ketat di tengah pandemi corona.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait