Satgas COVID-19 Ingatkan Masyarakat Wajib Ikuti Protokol Kesehatan Saat Perayaan Agama
Nasional

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito meminta Pemda dan satgas daerah memastikan kegiatan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW berpedoman dengan protokol kesehatan.

WowKeren - Libur panjang pada akhir bulan Oktober ini bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito pun meminta Pemda dan satgas daerah memastikan kegiatan-kegiatan perayaan dilakukan berpedoman dengan protokol kesehatan 3M.

Dalam menyelenggarakan kegiatan keagamaan, Wiku menyarankan penyelenggara untuk mengacu pedoman lanjutan dalam edaran Menteri Agama tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman di Masa Pandemi. "Pemda juga harus berkomunikasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda)," jelasnya saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan COVID-19 yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/10).

Selain dengan Forkominda, Pemda juga harus berkomunikasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, pengelola hotel, pengelola tempat wisata, pelaku usaha dan pihak-pihak lain yang dirasa perlu sesuai karaktereristik masing-masing daerah dalam rangka pencegahan COVID-19 dan penegakan disiplin protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku.


“Terkait upaya pengawasan dan upaya penegakan disiplin protokol kesehatan, Pemerintah Daerah harus mengoptimalkan peran Satgas Penanganan COVID-19 di daerah sesuai surat edaran Menteri Dalam Negeri," pungkasnya.

Sebelumnya, sempat muncul klaster baru penularan corona yaitu klaster upacara keagamaan di Denpasar, Bali. Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengatakan jika klaster ini muncul setelah sekelompok warga yang mengadakan upacara kremasi jenazah (Ngaben) di kawasan Sanur.

Beberapa orang yang mengikuti upacara tersebut dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 dan dua orang meninggal dunia. "Ngaben di desa Sanur yang sampai menimbulkan dua meninggal dunia setelah pengabenan," jelas Dewa Rai. "Setelah kita tracing dan testing ada lagi 15 yang positif COVID-19."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru