Menurut Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, cakupan testing di Ibu Kota sudah cukup bagus. Bahkan lebih baik dari standar yang ditetapkan WHO.
- Zodiak Yanuarita
- Sabtu, 31 Oktober 2020 - 10:00 WIB
WowKeren - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan dirinya belum bisa memastikan apakah pandemi COVID-19 di Jakarta sudah terkendali. Saat ini, kasus penularan COVID-19 di Ibu Kota mulai konsisten di bawah 1.000 kasus per harinya.
Dicky pun mempercayai laporan perkembangan penanggulangan pandemi COVID-19 yang dilaporkan oleh Pemprov DKI. Sebab menurutnya, cakupan testing di Ibu Kota sudah cukup bagus. Bahkan lebih baik dari standar yang ditetapkan oleh Badan kesehatan Dunia (WHO).
"Jadi kasus COVID-19 di DKI memang kita amati dan kita relatif percaya yang dilaporkannya karena cakupan testingnya jauh lebih baik," kata Dicky dilansir Okezone, Sabtu (31/10). "Malah lebih baik 5 kali lipat dari standar Mingguannya WHO. Namun ini belumlah kepastian DKI sudah sampai puncak atau melandai."
Untuk memastikan jika kasus di DKI sudah melandai maka epidemiolog perlu melihat perkembangan kasus selama dua pekan. Jika dalam dua pekan menurun, maka bisa dipastikan bahwa Ibu Kota telah melewati puncak pandemi COVID-19. Sehingga untuk saat ini masih belum bisa ditentukan.
"Jika dua Minggu ini trennya menurun berarti DKI sudah melewati puncak dan trennya bagus," kata dia melanjutkan. "Jadi kita harus menunggu dan baru beberapa hari ini. Kita lihat apakah tren ini masih terus menurun."
Berdasarkan data dari website resmi, www.corona.dkijakarta.go.id, catatan kasus DKI Jakarta terus konsisten di bawah seribu selama beberapa waktu terakhir. Dicky melanjutkan jika bukan hanya Jakarta saja namun juga daerah sekitar penyangga yang perlu mewaspadai lonjakan kasus dari klaster demonstrasi beberapa waktu lalu.
"Terkait demo, peserta demo itu terbesar bukan dari DKI tapi di seputar DKI," tuturnya lagi. "Jadi penyanggah DKI. Jadi yang harus sangat waspada selain DKI-nya sendiri, ya penyanggahnya ini."
(wk/zodi)
