Aksi Demo Diprediksi Bisa Perpanjang Masa Pandemi COVID-19 RI
Nasional

Pakar menyebut aksi demo diikuti lonjakan kasus positif dan angka kematian akibat COVID-19 di wilayah yang mengalaminya. Alhasil, kurva penyebaran pun mengalami kenaikan

WowKeren - Kegiatan yang memicu kerumunan massa dalam jumlah besar diprediksi mampu memperpanjang masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Seperti demo penolakan Omnibus Law UU Ciptaker beberapa waktu lalu maupun demo satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu.

Pakar bioteknologi mikroba Dr Intan Taufik mengatakan jika aksi tersebut diikuti lonjakan kasus positif dan angka kematian akibat COVID-19 di wilayah yang mengalaminya. Alhasil, kurva penyebaran pun mengalami kenaikan. Jika sudah begini, itu artinya akan perlu waktu lagi untuk membuat kurva tersebut kembali melandai.

"Adanya keramaian yang kemarin disebutkan, kalau dari data yang didapat, menghasilkan lonjakan pasien positif (yang tervalidasi dengan tes) di luar perkiraan normal (rata-rata). Ini memiliki dampak beruntun (domino effect) dan menaikkan kurva," kata dia dilansir Antara, Senin (2/11). "Otomatis ketika kurva naik, maka melandai atau menurunnya kasus/pandemi akan semakin panjang."


Berdasarkan perhitungan dari aplikasi yang dikembangkan oleh ITB Bandung PREMISE, kedua demo tersebut berkaitan erat terhadap penambahan kasus positif COVID-19. Bahkan, menaikkan tingkat kematian akibat virus tersebut.

Adapun wilayah yang mengalami penambahan kasus dalam jumlah besar adalah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Di Jakarta, dampak peningkatan kasus COVID-19 akibat demo RUU Ciptaker itu terlihat paling tinggi.

Selain demonstrasi UU Ciptaker, peningkatan kasus juga terjadi akibat demonstrasi satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Satu minggu setelah aksi, jumlah kasus meningkat menjadi 4,051 kasus per hari. Adapun peningkatan kasus terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

Sementara itu, Pakar Kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Budi Hidayat mengingatkan akan potensi fenomena 'gunung es. Hal ini menyusul adanya gelombang demo berlangsung di beberapa tempat di Indonesia sebelumnya. Ia juga menyoroti liburan panjang yang menurutnya akan berkontribusi terhadap penularan virus corona.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru