Front Pembela Islam angkat berbicara mengenai akun Twitter resmi mereka yang terkena suspend sejak Jumat (20/11) pagi. FPI lantas menceritakan kejadian yang dianggap sudah biasa itu.
- Ruth Meliana
- Jumat, 20 November 2020 - 16:43 WIB
WowKeren - Organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) akhir-akhir ini kerap menjadi perbincangan publik. Perbincangan itu tidak terlepas dari kepulangan Imam Besar mereka, Habib Rizieq Shihab ke Indonesia pada Selasa (10/11) lalu.
Seperti yang diketahui, kepulangan Habib Rizieq terus diiringi dengan sejumlah kontroversi. Salah satunya karena ia menggelar sejumlah acara yang mendatangkan banyak kerumunan massa di masa pandemi virus corona sekarang ini.
Hal itu tentunya memicu protes dari sebagian besar masyarakat karena dinilai membahayakan keselamatan orang lain. Terlebih, Indonesia masih terus mencatat lonjakan kasus COVID-19 yang tinggi setiap harinya.
Aksi protes masyarakat kepada Habib Rizieq hingga FPI juga ditunjukkan melalui media sosial. Akibatnya, akun Twitter resmi milik FPI dengan nama @DPPFPI_ID tidak dapat diakses hingga Jumat (20/11) pagi akibat terkena suspend.
Wakil Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar lantas angkat berbicara mengenai akun Twitter pihaknya yang terkena suspend. Ia mengaku jika hal tersebut sudah biasa dialami oleh FPI.
Aziz bercerita selama ini akun Twitter milih FPI telah berulang kali terkena suspend dan bahkan peretasan (hack). Menurutnya, apa yang kerap terjadi merupakan hal yang lumrah karena banyak pihak yang tak menyukai tindakan yang dilakukan oleh FPI selama ini.
"Biasa kita adminnya sering di-suspend," kata Aziz seperti dilansir dari CNNIndonesia, Jumat (20/11). "Ya menurut saya karena banyak yang tidak suka amar maruf nahi munkar FPI dan wajarlah."
Lebih lanjut Aziz mengaku tidak khawatir dengan suspend tersebut. Apalagi, pihaknya juga telah memiliki tim media sosial yang siap mengurus akun FPI. Ia pun berharap akun FPI dapat segera kembali normal seperti sedia kala. "Nanti juga beres lagi, udah biasa dan sering kok (di-suspend)," pungkasnya.
(wk/lian)
