Heboh Deklarasi Tentara Allah Diduga di Bandung Barat, MUI Bilang Begini
Nasional

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bandung Barat, Muhammad Ridwan, mengaku bahwa pihaknya sebelumnya belum mengetahui mengenai video deklarasi yang beredar di media sosial tersebut.

WowKeren - Sebuah video berisi deklarasi Jundullah atau tentara Allah beredar di media sosial. Deklarasi itu diduga dilakukan di sebuah masjid di Kampung Sasak Bubur, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat pada Jumat (1/1) pekan lalu.

"Deklarasi pembentukan Jundullah atau tentara Allah," ujar pria dalam video tersebut, dilansir CNN Indonesia. "Bahwa pada hari ini, Jumat 1 Januari 2021, di Masjid Allah Sawah, Sasak Bubur, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, KBB dibentuk suatu jemaah yang diberi nama Jundullah atau tentara Allah dengan penanggungjawab Erwan Sa'ad."

Tampak beberapa anak kecil turut terlibat dalam video deklarasi tersebut. Salah satu akun media sosial yang turut membagikan cuplikan video viral tersebut adalah akun Instagram @kilasbandung.

Menanggapi video tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bandung Barat, Muhammad Ridwan, pun buka suara. Menurut Ridwan, pihaknya perlu mengecek dahulu informasi tersebut ke pihak yang bersangkutan sebelum menentukan apakah deklarasi tersebut menyimpang atau tidak.


"Sebetulnya kita belum mengetahui informasi itu. Maksud dari deklarasinya apa, namanya apa, dan tujuannya apa," ungkap Ridwan dilansir detikcom pada Senin (4/1). "Jadi harus diketahui dulu siapa orangnya dan apa tujuannya, baru bisa ditentukan apakah menyimpang atau tidak."

Ridwan menilai perlu ditegaskan apa maksud dan tujuan deklarasi tentara Allah tersebut. MUI dan pihak keamanan akan menindaklanjuti dengan pelarangan jika deklarasi tersebut nantinya dirasa akan mengganggu keamanan.

"Deklarasi seperti tergantung dari tujuannya," tutur Ridwan. "Kalau maksudnya mengganggu keamanan masyarakat, tentu dilarang bukan hanya oleh MUI tapi oleh aparat hukum juga."

Menurut Ridwan, perlu dipastikan juga atribut dan lambang yang digunakan dalam deklarasi tersebut. "Termasuk soal atribut yang mereka pakai nanti harus dilihat lambangnya apa dan tujuannya apa. Sebetulnya selama tidak melenceng ya tidak apa-apa, terutama dari segi keamanan dan kondusifitas," jelas Ridwan.

Di sisi lain, Ketua RW setempat mengaku tidak mengetahui adanya kegiatan deklarasi tersebut. "Saya malah baru tahu dari video yang beredar. Jujur saya enggak tahu ada deklarasi semacam itu karena memang tidak ada pemberitahuan ke pengurus RT maupun RW. Jadi kalau mau tahu jelasnya deklarasi itu tujuannya apa, harus ke Ustaz Erwan," ungkap Ketua RW bernama Supiyandani tersebut dilansir CNN Indonesia.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait