Menko Muhadjir Effendy Optimis Uji Klinis Vaksin COVID-19 Bakal Berhasil Gara-gara Hal Ini
Nasional

Vaksin Corona yang dikembangkan Sinovac Biotech Ltd., tengah dalam masa uji klinis di berbagai negara termasuk Indonesia. Mengenai hal itu, Menko Muhadjir Effendy optimistis hasil uji klinis fase tiga vaksin COVID-19 akan berbuah manis.

WowKeren - Vaksin Corona yang dikembangkan Sinovac Biotech Ltd., tengah dalam masa uji klinis di berbagai negara termasuk Indonesia. Mengenai hal ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy optimistis hasil uji klinis fase tiga vaksin Covid-19 akan berbuah manis.

Berlokasi di Kota Bandung, uji klinis vaksin yang melibatkan ribuan relawan ini disebut akan selesai dalam waktu dekat. Dikutip dari Okezone, Menko Muhadjir Effendy mengaku sangat optimis terkait uji klinis ini lantaran melihat keberhasilan uji klinis di sejumlah negara lainnya.

"Berdasar hasil uji klinis yang dilakukan di Turki dan Brasil, Insya Allah hasil uji klinis di Indonesia juga berhasil baik," ucap Muhadjir pada hari ini, Selasa (5/1).

Di sisi lain, tim riset uji klinis vaksin Corona Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran menyebut hasil uji keamanan dan efikasi vaksin COVID-19 Sinovac tersebut akan diumumkan pada pekan ketiga Januari 2021. Adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang akan mengumumkan hasil uji klinisnya.


"(Diumumkan) tanggal 15 Januari oleh BPOM," terang Manajer Tim Riset FK Unpad, Eddy Fadlyana, melalui pesan singkat, Senin (4/1). Bukan cuma efikasi atau kemanjuran vaksin yang harus dilaporkan ke BPOM, tim riset FK Unpad juga bertanggung jawab untuk melakukan uji klinis interim.

Disebutkan tim riset melakukan uji klinis interim vaksin Sinovac selama 3 bulan. Dan selanjutnya data itu akan diberikan kepada BPOM pada awal minggu pertama Januari 2021 yang kemungkinan akan jatuh pada pekan ini atau pekan depan.

Terkait dengan data hasil uji klins interim, diterangkan Eddy adalah berisi data keamanan subjek uji klinis yang diamati setelah dua kali penyuntikan vaksin. Total ada 2 parameter utama yang diamati, seperti penjelasan berikut ini.

Yang pertama adalah data imunogenisitas atau kemampuan vaksin membentuk antibodi. Sedangkan kedua adalah data efikasi vaksin atau kemampuan vaksin dalam melindungi orang yang terpapar virus agar menjadi tidak sakit.

(wk/putr)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait