KNKT Ungkap Sempat Ada 2 Penundaan Perbaikan Sriwijaya Air SJ-182
Wikimedia Commons
Nasional

Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo, mengungkapkan ditemukan kerusakan di bagian penunjuk kecepatan atau March/Speed Indicator pada bagian sisi sebelah kanan pada 25 Desember 2020.

WowKeren - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah merilis laporan awal investigasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Rabu (10/2) kemarin. Dalam laporan awal investigasi tersebut, KNKT menemukan ada dua kerusakan pesawat yang ditunda perbaikannya. (Deferred Maintenance Item - DMI).

"Investigasi menemukan ada 2 kerusakan yang ditunda perbaikannya (DMI) sejak 25 Desember 2020," ungkap Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo, dalam jumpa pers pada Rabu. Menurut Nurcahyo, ditemukan kerusakan di bagian penunjuk kecepatan atau March/Speed Indicator pada bagian sisi sebelah kanan pada 25 Desember 2020.

Namun perbaikan belum dilakukan. "Akhirnya itu dimasukan ke dalam penundaan perbaikan," terang Nurcahyo.

Nurcahyo menjelaskan bahwa meski ada penundaan perbaikan, pesawat tetap bisa terbang kala itu lantaran penundaan tersebut masuk ke dalam kategori C. Ini berarti penundaan perbaikan diperbolehkan sampai batas waktu 10 hari. "Tanggal 4 Januari 2021 indicator akhirnya diganti dan hasilnya bagus sehingga DMI ditutup," terang Nurcahyo.


Setelah itu, pada 3 Januari 2021, ada laporan dari pilot bahwa tuas penambah daya otomatis (autothrottle) pesawat Sriwijaya SJ-182 tidak berfungsi. Namun hal tersebut telah diperbaiki dan hasilnya bagus.

Sayangnya, autothrottle SJ-182 kembali tak berfungsi pada 4 Januari 2021. Saat itu, perbaikan belum berhasil dilakukan hingga akhirnya penundaan dimasukkan ke catatan DMI.

"Tanggal 5 Januari 2021, dilakukan pada masalah yang ada di DMI. Hasilnya baik, DMI pun ditutup," kata Nurcahyo. Menurut Nurcahyo, hingga 9 Januari 2021 pada saat kecelakaan nahas itu terjadi, sudah tak ditemukan lagi adanya DMI alias penundaan perbaikan pesawat SJ-182.

Di sisi lain, autothrottle Sriwijaya Air SJ-182 sebelah kiri rupanya sempat terpantau bergerak mundur beberapa kali dan menyebabkan tenaga mesin sebelah kiri berkurang. Hal ini terjadi di ketinggian 8.150 kaki dan 10.600 kaki.

KNKT menjelaskan pentingnya fungsi autothrottle Sriwijaya Air SJ-182 yang juga bisa berdampak dengan 13 komponen lain di pesawat. Kondisi ini membuat KNKT masih belum dapat memastikan lebih detail mengenai komponen pesawat bagian mana yang mengalami kerusakan hingga memicu dampak fatal jatuhnya pesawat.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru