Disebut Dapat Ajakan Gabung Moeldoko Jadi Waketum Demokrat Versi KLB, Eks Wakapolri Buka Suara
Instagram/kemenpanrb
Nasional

Sebelumnya, isu Moeldoko dan Marzuki Alie mengajak mantan Wakapolri Syafruddin bergabung ke Demokrat versi KLB ini diungkapkan oleh Deputi Balitbang Demokrat Syahrial Nasution.

WowKeren - Ketua Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko disebut sempat mengajak mantan Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Syafruddin untuk bergabung ke dalam kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara. Syafruddin disebut mendapat tawaran untuk menjadi Wakil Ketua Umum Demokrat versi KLB.

Menanggapi isu tersebut, Syafruddin pun buka suara. Ia mengaku tak pernah dihubungi oleh Moeldoko atau pun Marzuki Alie untuk bergabung ke dalam Partai Demokrat versi KLB. Ia juga membantah mendapat ajakan apapun terkait dengan kepengurusan Demokrat versi KLB.

"Tidak ada," tutur Syafruddin kepada CNN Indonesia, Senin (15/3). "Saya membantah keras pernah diajak gabung oleh Moeldoko, dan Marzuki Alie bergabung dalam kepengurusan Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang, seperti yang diberitakan beberapa media."

Lebih lanjut, Syafruddin juga menegaskan bahwa dirinya pasti akan menolak jika ke depannya Moeldoko atau Marzuki Alie benar-benar mengajaknya bergabung ke kepengurusan Demokrat versi KLB. "Sudah jelas (menolak)," tegas Syafruddin.


Sebelumnya, isu Moeldoko dan Marzuki Alie mengajak Syafruddin bergabung ke Demokrat versi KLB diungkapkan oleh Deputi Balitbang Demokrat Syahrial Nasution. Menurut Syahrial, Moeldoko menghubungi Syafruddin secara langsung usai Marzuki Alie ditolak.

"Moeldoko langsung yang menghubungi, juga ditolak," papar Syahrial kepada CNN Indonesia. "Saya dapat informasi terpercaya demikian. Awalnya yang menghubungi Bang Syaf, Darmizal dan Marzuki Alie. Tapi ditolak."

Menurut Syarial, kubu Moeldoko sejak awal memang memiliki niatan tidak baik. Mereka disebut hanya ingin mengambilalih kepemimpinan Demokrat yang sah dari Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Di sisi lain, Moeldoko sendiri diisukan akan meninggalkan jabatannya di Istana. Sejumlah nama yang dapat menggantikan Moeldoko pun sontak langsung mengemuka.

Koordinator Jaringan Pemuda Indonesia (JAPI) Iradat Ismail mengaku mendengar sekitar empat sosok yang kemungkinan akan menggantikan Moeldoko di jabatan strategis tersebut. Seperti Moeldoko, calon penggantinya ini ternyata juga berasal dari kalangan militer maupun kepolisian.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru