Densus 88 Tangkap Total 31 Orang Terduga Teroris Terkait Bom Katedral Makassar
Pixabay
Nasional

Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, mengungkapkan bahwa tujuh orang terduga teroris di antaranya baru saja ditangkap pada Selasa (13/4) kemarin.

WowKeren - Teror bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu membuat Polri terus bergerak melakukan operasi penangkapan terduga teroris. Hingga saat ini, Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap sebanyak 31 terduga teroris.

Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, mengungkapkan bahwa tujuh orang di antaranya baru saja ditangkap pada Selasa (13/4) kemarin. Mereka diduga merupakan anggota jaringan kelompok Villa Mutiara yang terlibat dalam bom bunuh diri Katedral Makassar.

"Kemarin sudah disampaikan enam ditangkap. Sorenya pada hari yang sama pukul 15.15 WITA. Densus kembali menangkap satu tersangka teroris MY. Sehingga di Selasa kemarin berhasil menangkap tujuh tersangka teroris," tutur Ahmad di Mabes Polri pada Rabu (14/4). "Sehingga sampai saat ini pasca bom bunuh diri Densus amankan 31 tersangka teroris di Makassar."

Adapun kelompok Villa Mutiara ini disebut Ahmad sebagai jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). "Teroris ini masih dalam kelompok Vila Mutiara, jaringan JAD," jelas Ahmad.


Melansir Kumparan, 26 dari 31 terduga teroris tersebut ditangkap di Makassar. Kemudian lima orang ditangkap di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Di sisi lain, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan mengungkapkan bahwa sejumlah barang bukti berupa senapan turut diamankan dalam penangkapan para terduga teroris tersebut. Dalam penangkapan terbaru di Gowa dan Makassar, ada tujuh unit ponsel dan satu buah senapan angin yang disita aparat.

"Kemarin hasil penangkapan terhadap beberapa orang terakhir kemarin, termasuk di Gowa juga," papar Zulpan kepada media detikcom. "Itu Densus mengamankan barang bukti 7 buah handphone kemudian juga ada senjata rakitan (senapan angin)."

Ponsel-ponsel yang disita aparat itu disebut memiliki grup WhatsApp para terduga teroris di dalamnya. Grup WA itu disebut menyimpan riwayat percakapan mengenai jaringan para pelaku.

"Dan juga dari handphone tersebut ditemukan ada grup (WhatsApp) dari kelompok mereka. Di situ bisa terlihat persepakatan dan komunitas yang mereka bangun selama ini," pungkasnya. "Yang jelas, ada grup WhatsApp, apa pembicaraannya apa, ini lagi diperiksa Tim Densus."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait