BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter Imbas Siklon Tropis Surigae di Wilayah Ini
Twitter/infoBMKG
Nasional

Adapun posisi Siklon Tropis Surigae pada Rabu (21/4) pukul 07.00 WIB diprediksi berada di Samudera Pasifik timur Filipina atau sekitar 1.530 km sebelah utara Tahuna.

WowKeren - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan dampak Siklon Tropis Surigae di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan. BMKG memperingatkan potensi gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di beberapa wilayah.

Antara lain di Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe, perairan selatan Kepulauan Talaud, perairan Kepulauaun Sitaro, perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku bagian utara, perairan barat dan utara Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua. Sedangkan gelombang setinggi 2,5 - 4 meter berpotensi terjadi di Perairan utara Kepulauan Talaud dan Samudera Pasifik utara Halmahera.

Adapun posisi Siklon Tropis Surigae pada Rabu (21/4) pukul 07.00 WIB diprediksi berada di Samudera Pasifik timur Filipina atau sekitar 1.530 km sebelah utara Tahuna. Berdasarkan arah pergerakannya, siklon tersebut terpantau bergerak dari barat laut menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan 95 km/jam. "Intensitas siklon ini diprediksi melemah dalam 24 jam ke depan," tutur Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati, dikutip dari situs resmi BNPB pada Selasa (20/4).


Di sisi lain, BMKG juga merilis potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, dan angin kencang berdasarkan peringatan dini cuaca. Adapun peringatan dini cuaca pada 21 April 2021 menyasar kawasan Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua Barat.

Oleh sebab itu, BNPB mengimbau perwakilan BMKG di setiap daerah untuk berkoordinasi dengan kepala daerah masing-masing maupun BPBD. Langkah koordinasi tersebut bertujuan untuk mendapatkan masukan analisis peringatan dini cuaca serta kesiapsiagaan sehingga peringatan dini kepada masyarakat dapat dilakukan sejak dini.

Sebelumnya, BMKG sempat memberi peringatan atas temuan bibit siklon tropis 94W yang muncul di sebelah utara Papua. Bibit siklon tropis tersebut kemudian berkembang menjadi siklon tropis Surigae.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan ada perbedaan antara siklon tropis Seroja dengan Surigae. Siklon tropis Surigae terbentuk jauh di wilayah Indonesia, dan intensitasnya tidak akan sekuat siklon tropis Seroja.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru