Tak Diundang di Acara Partai, PDIP Sebut Ganjar Pranowo Terlalu Ambisius Jadi Capres
Instagram/ganjar_pranowo
Nasional

PDIP Jawa Tengah secara terang-terangan menyatakan rasa tidak simpatik kepada Ganjar Pranowo yang dituding terlalu berambisius jadi calon presiden di Pemilu mendatang.

WowKeren - DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) menyebut Ganjar Pranowo terlalu ambisius menjadi calon presiden. Sebagai bentuk tidak suka, mereka sengaja tidak mengundang Gubernur Jawa Tengah itu dalam acara PDIP yang turut dihadiri Puan Maharani.

Menurut Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto, Ganjar sudah menjadi "orang yang sok" hingga tak lagi mengindahkan arahan dan aturan PDIP, partai yang mengusungnya. Karena itulah ia menganggapnya tak perlu diundang ke acara partai.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (sudah kelewatan). Yen kowe pinter, aja keminter (kalau kamu pintar, jangan bersikap sok pintar)," kata Bambang di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Panti Marhaen Semarang, Sabtu (22/5).

Bambang terpaksa bersikap keras karena menurutnya Ganjar tak pernah mengindahkan arahan partai meski sudah beberapa kali diingatkan. Namun ia tak akan menegur Ganjar karena hal itu adalah kewenangan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.

"Ini bukan teguran, karena ia merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDI Perjuangan Jateng). Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Megawati)," imbuh pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu.

Lebih lanjut, Bambang menganggap sejumlah kegiatan yang dilakukan Ganjar sebagai bentuk persiapan nyapres. Ia bahkan tak segan menuding Ganjar telah membangun "tim sukses" di media sosial.


"Kalau dia menjawab, 'Saya kan tidak mengatakan mau nyapres', ya kalau bicaranya pada tingkat ranting partai, ya silakan. Tapi kalau dengan orang politik, ya pasti sudah paham arahnya ke mana," papar Bambang.

Dia melanjutkan, "Di dalam persepsi kita semua, Ganjar racing jadi presiden. Dia orang PDIP yang racing jadi calon presiden dengan membangun pasukannya di medsos. Kemudian dari pasukan itu kemudian nanti akan keluar elektabilitas. Dia berharap kalau elektabilitasnya tinggi, dia nanti akan mendapat rekom menjadi capres. Itu konstruksi dasarnya kan begitu."

Menurut Bambang, Ganjar seharusnya fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Ia juga harus meminta izin Ketua Umum PDIP jika ingin menjadi calon presiden dalam Pemilu mendatang.

Bambang memaparkan, "Tugasnya adalah menjadi gubernur. Kalau sudah selesai gubernur, kemudian dia lapor kepada Ibu Ketua Umum. 'Ibu Ketua Umum boleh enggak saya nyalon presiden? Menjadi calon presiden? Kalau Bu Ketum mengatakan, 'Silakan Njar', maka tentu kasih kode saya dong. 'Ganjar itu mau nyalon presiden'."

"Saya tanyakan kepada yang dekat sama Ibu, 'ini sudah dapat izin belum?' 'Ya belum, enggak ada izin itu'. 'Dia sudah minta izin Ibu belum?' 'Belumlah'. Lha belum kok. Nek (kalau) belum kan menyusahkan saya," sambungnya.

Karena itu, Bambang mengingatkan Ganjar agar tidak berjalan sendiri tanpa memintah izin dari Ketum PDIP. "Tugasnya kan berakhir 2023. Kalau Ganjar ingin menjadi capres harus mendapat izin dari Ibu Ketua Umum. Karena kewenangan kan ada di Ibu Ketua Umum. Kalau ini belum dapat izin tapi running duluan, ini namanya mblandhang (nekat). Ini nanti menyusahkan saya," pungkasnya.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait