Nestle Indonesia Buka Suara Tanggapi Kabar Produknya Tak Sehat
Nasional

Dalam dokumen internal yang dberedar, lebih dari 60 persen produk makanan dan minuman Nestle disebut tidak memenuhi standar Sistem Peringkat Kesehatan Australia yang berlaku.

WowKeren - Sebuah dokumen internal perusahaan Nestle yang menyebut sejumlah produk makanan dan minumannya tidak sehat beredar. Berdasarkan dokumen yang diterima Financial Times tersebut, lebih dari 60 persen produk makanan dan minuman Nestle disebut tidak memenuhi standar kesehatan yang berlaku.

Adapun standar yang digunakan dalam dokumen tersebut adalah Sistem Peringkat Kesehatan Australia. Menanggapi kabar tersebut, pihak Nestle Indonesia pun buka suara.

Menurut Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia, Debora R. Tjandrakusuma, analisis internal yang ramai diberitakan tersebut tidak akurat. Debora menyatakan bahwa Nestle telah mengeluarkan ribuan produk bergizi secara global.

"Analisis internal yang disajikan dalam berita tersebut hanya mencakup sebagian dari portofolio produk-produk kami dan tidak mencakup produk gizi bayi/anak, gizi khusus, makanan hewan peliharaan, dan kopi, sehingga angka dalam analisis tersebut tidak akurat," ujar Debora kepada detikcom, Senin (7/6). "Secara global, kami telah meluncurkan 4.000+ produk-produk bergizi yang membantu memberikan pilihan yang lebih baik bagi keluarga."


Lebih lanjut, Debora juga menegaskan bahwa produk Nestle di Indonesia sudah memenuhi standar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu, produk-produk Nestle di Tanah Air juga telah mendapatkan sertifikasi halal.

"Seluruh produk kami yang beredar di Indonesia juga telah memperoleh sertifikat Halal," pungkasnya. "Kami terus berupaya mengurangi kandungan gula, garam, dan lemak pada produk-produk kami. Beberapa produk-produk minuman siap konsumsi kami telah memenuhi standar yang ditetapkan BPOM untuk mencantumkan logo Pilihan Lebih Sehat."

Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, mengungkapkan bahwa pihaknya akan meminta penjelasan terkait hal ini dalam rapat dengan BPOM dalam waktu dekat. "Tentu ketika nanti ada rapat fungsi pengawasan dengan BPOM. Akan kita minta informasi bagaimana pendalaman BPOM, bagaimana menyikapi, langkah, dan solusinya, bagaimana koordinasinya dengan perusaahan terkait," tutur Handoyo kepada CNN Indonesia.

Selain BPOM, Handoyo juga sempat meminta agar Nestle memberikan penjelasan terkait informasi tersebut. "Kami dorong Nestle di Indonesia, kami minta keterangan resmi terhadap dokumen internal yang beredar di media, karena Nestle pasarnya besar di Indonesia," jelas Handoyo.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait