Hingga kini masih belum diketahui pasti dari mana asal-usul virus tersebut. Sejumlah teori pun muncul termasuk yang menyebut jika virus corona berasal dari lab Wuhan.
- Zodiak Yanuarita
- Selasa, 08 Juni 2021 - 14:58 WIB
WowKeren - Asal-usul virus COVID-19 hingga kini masih misterius. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka tidak dapat memaksa Tiongkok untuk membocorkan lebih banyak data tentang asal-usul COVID-19.
Sebaliknya, WHO akan mengusulkan studi yang diperlukan untuk memahami di mana virus itu muncul ke "tingkat berikutnya". Direktur Program Kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kekuatan untuk memaksa pihak mana pun dalam hal ini.
"Kami sangat mengharapkan kerja sama, masukan, dan dukungan dari semua negara anggota kami dalam upaya itu," kata Ryan, Senin (7/6).
Hingga kini masih belum diketahui pasti dari mana asal-usul virus tersebut. Sejumlah teori pun muncul termasuk yang menyebut jika virus corona berasal dari hewan yang sampai ke manusia, dalam hal ini adalah kelelawar. Namun di lain sisi ada juga yang menyebut jika virus berasal dari laboratorium Wuhan di Tiongkok.
Kekinian, perdebatan mengenai asal-usul virus corona kembali mencuat ketika sejumlah ilmuwan terkemuka menyerukan penyelidikan penuh tentang asal usul virus. Hipotesis bahwa virus itu secara tidak sengaja bocor dari laboratorium sebagian besar diabaikan oleh para ilmuwan pada tahap awal wabah virus corona. Sementara itu, Tiongkok membantah jika lab mereka bertanggung jawab untuk penyebaran virus yang berkembang menjadi pandemi di seluruh dunia.
Tahun ini, anggota tim WHO mengunjungi Tiongkok awal tahun ini untuk mencari asal-usul COVID-19. Namun, mereka mengatakan tidak memiliki akses ke semua data sehingga tak pelak hal ini kian mendorong perdebatan tentang transparansi di Negeri Tirai Bambu.
Belum lama ini pakar penyakit menular terkemuka AS Dr. Anthony Fauci turut berbicara mengenai upaya untuk mengetahui kepastian asal-usul virus corona. Financial Times melaporkan jika Fauci meminta Tiongkok untuk merilis catatan medis sembilan orang. Menurutnya, penyakit yang mereka derita mungkin memberikan petunjuk penting apakah COVID-19 pertama kali muncul sebagai akibat dari kebocoran laboratorium.
(wk/zodi)
