Varian Delta Dominasi Kasus di Bangkalan, Epidemiolog Sarankan PSBB Surabaya Raya Plus
Nasional
Mutasi Corona Masuk Indonesia

Delapan kasus COVID-19 Varian Delta asal India bahkan telah ditemukan di klaster Bangkalan. Seluruhnya ditemukan dalam testing massal di titik penyekatan Jembatan Suramadu.

WowKeren - Lonjakan kasus virus corona (COVID-19) terjadi di sejumlah wilayah Indonesia beberapa waktu belakangan, salah satunya di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Delapan kasus COVID-19 Varian Delta asal India bahkan telah ditemukan di klaster Bangkalan. Seluruhnya ditemukan dalam testing massal di titik penyekatan Jembatan Suramadu.

Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jatim Joni Wahyuhadi menyatakan bahwa lonjakan kasus yang terjadi di Bangkalan salah satunya dipicu adanya varian baru tersebut. "Penularannya lebih besar dibandingkan varian Wuhan," ungkap Joni.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya juga menyatakan bahwa Varian Delta mendominasi kasus COVID-19 di Bangkalan. "Kami sedikit menambahkan, beberapa daerah seperti Kudus, DKI Jakarta dan Bangkalan, memang sudah terkonfirmasi varian Delta atau B1617.2 atau varian dari India mendominasi," jelas Budi dalam konferensi pers pada 14 Juni 2021 lalu.

Temuan Varian Delta ini lantas membuat Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Windhu Purnomo menyarankan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Surabaya Raya Plus. Ini meliputi Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Bangkalan, dan Lamongan.


"Kasus COVID-19 di Surabaya sendiri sudah mulai menanjak. Apa lagi di wilayah sebelah juga terus seperti itu, enggak ada PSBB dan sebagainya," tutur Windhu kepada detikcom, Sabtu (19/6). "Apa lagi dengan ditemukannya varian baru yang lebih menular. Kita ini was-was."

Windhu mengakui bahwa keputusan PSBB ini ada di tangan Pemerintah Kabupaten/Kota masing-masing. Namun ia berharap agar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa turut mendorong Pemkab/Pemkot untuk menerapkan PSBB ini.

Ia mengingatkan bahwa situasi COVID-19 kini muali kritis. Sebagai contoh, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di beberapa rumah sakit di Surabaya sudah mulai penuh.

"Ada rumah sakit yang ICU-nya saja tinggal satu. Beberapa (BOR-nya) sudah lebih dari 90 persen semua," paparnya. "Ini situasinya bahaya, makanya jangan sampai ada kerumunan dan ini harus ada tindakan tegas dari Satgas."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait