Varian Delta Plus Mulai Muncul, Satgas COVID-19 Siapkan Skenario Pencegahan
Pixabay
Nasional

Pemerintah terus berupaya dalam menangani pandemi COVID-19 yang terjadi lebih dari satu tahun. Belakangan, disebut ada varian Delta Plus yang telah memasuki Indonesia.

WowKeren - Angka COVID-19 di Indonesia hingga saat ini masih terbilang tinggi, bahkan beberapa waktu belakangan mengalami lonjakan kasus. Adapun salah satu penyebab terjadinya lonjakan dikarenakan adanya varian Delta yang lebih cepat menyebar dan menular.

Kini disebut ada varian baru yakni Delta Plus yang juga telah memasuki Indonesia. Menanggapi hal ini, Satgas Penanganan COVID-19 mempersiapkan skenario pencegahan agar tidak menyebar seperti varian Delta.

Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa sejumlah upaya untuk mencegah penyebarannya telah dilakukan pemerintah. Adapun salah satu upaya yang telah dilakukan adalah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang bertujuan menekan mobilitas warga.

"Pemerintah melalui berbagai kebijakan terus dilakukan seperti penerapan PPKM, optimalisasi posko, dan pengaturan pelaku perjalanan, untuk mencegah penularan kasus di masyarakat," tutur Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (29/7). "Dan mencegah importasi kasus yang dapat memperburuk penularan COVID-19 secara nasional."


Lebih lanjut, Wiku meminta agar masyarakat turut serta menekan laju penularan varian COVID-19 dengan tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Adapun protokol kesehatan yang dimaksud adalah 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan).

Menurut Wiku, protokol kesehatan perlu dan wajib terus diterapkan dengan ketat untuk melindungi diri dan lingkungan sekitar. Pasalnya, pada prinsipnya, virus bukan lah makhluk hidup, namun hanya dapat memperbanyak diri pada inang yang hidup seperti manusia.

Wiku lantas menuturkan apabila mobilitas masyarakat tidak dibatasi, maka akan berpotensi menularkan virus secara masif dan dapat menghasilkan varian baru. "Upaya terbaik yang dapat dilakukan untuk menghindari masuknya virus ke dalam tubuh dengan disiplin protokol kesehatan," terangnya.

Wiku juga menekankan bahwa program vaksinasi COVID-19 nasional merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menekan penularan dan meminimalisir terbentuknya varian baru. Meski vaksin tidak memberikan jaminan seratus persen terbebas virus, namun keuntungan yang didapatkan lebih banyak daripada tidak divaksin.

Menurut Wiku, orang yang telah divaksin, kemudian terpapar COVID-19, maka mereka tidak memerlukan perawatan insentif di rumah sakit. "Karena peluang terbentuknya varian baru pada orang yang sudah divaksin, lebih rendah dibanding orang yang belum divaksin," tandas Wiku.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait