Cuaca Ekstrem Diprediksi Akan Terjadi, Kemenhub Terbitkan Maklumat Pelayaran Untuk Waspadai
AFP/Said Khatib
Nasional

Cuaca ekstrem diprediksi BMKG bakal terjadi di beberapa wilayah dalam satu pekan ke depan. Menanggapi hal ini Kemenhub mengeluarkan instruksi agar pihak pelayaran bisa mewaspadainya.

WowKeren - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bakal terjadi cuaca ekstrem selama satu pekan ke depan. Menanggapi hal ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerbitkan Maklumat Pelayaran Nomor 81/Phbl/2021 pada 12 Agustus 2021.

Adapun cuaca ekstrem diprediksi dengan gelombang tinggi di beberapa wilayah dalam pekan depan. Maklumat Pelayaran itu pun diinstruksikan kepada Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP), Kepala Kantor KSOP Khusus Batam.

Kemudian Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP), serta Kepala Distrik Navigasi di seluruh Indonesia untuk mewaspadai bahaya cuaca ekstrem selama satu pekan ke depan. Selain itu juga agar mewaspadai perkiraan adanya gelombang ekstrem di atas 6 meter yang terjadi di Perairan Timur Enggano (Sumatera), Perairan Selatan Banten, Samudera Hindi Barat Bengkulu hingga Selatan Jawa Timur.

Sementara itu, Ahmad selaku Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) menyampaikan bahwa Maklumat itu diterbitkan bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kapal akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.


"Berdasarkan hasil pemantauan BMKG tanggal 11 Agustus 2021, diperkirakan terjadinya cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi di beberapa wilayah pada tanggal 11 hingga 18 Agustus 2021," tutur Ahmad dalam keterangan tertulis, Jumat (13/8).

Maka dari itu, Ahmad menegaskan bahwa seluruh Syahbandar telah diinstruksikan untuk selalu memeriksa dan melakukan pemantauan ulang kondisi cuaca melalui bmkg.go.id setiap harinya. Kemudian disebarluaskan kepada pengguna jasa, termasuk publikasi di terminal atau tempat embarkasi debarkasi penumpang.

Lebih lanjut, Ahmad mengatakan bahwa Syahbandar juga diminta untuk menunda Surat Persetujuan Berlayar (SPB) sampai kondisi cuaca benar-benar aman untuk berlayar. Kemudian, kegiatan bongkar muat barang juga akan lebih diawasi untuk memastikan kegiatan berjalan lancar dan tertib.

"Apabila terjadi tumpahan minyak di laut agar segera berkoordinasi dengan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) terdekat untuk membantu penanggulangan tumpahan minyak," tandas Ahmad.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru