Sekolah Tatap Muka Kembali Digelar, Satgas Ancam Tutup 3 Hari Jika Ada Siswa Terpapar COVID-19
UNICEF Thailand
Nasional

Satgas COVID-19 mengawasi ketat pelaksanaan PTM terbatas di wilayah PPKM Level 1-3. Termasuk tegas mengancam menutup sekolah selama 3 hari bila ada siswa yang ditemukan positif COVID-19.

WowKeren - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang turun ke Level 3 membuat pemerintah setempat diizinkan menggelar kembali sekolah tatap muka. Sebab sesuai regulasi yang berlaku, hanya daerah yang menerapkan PPKM Level 1-3 yang boleh membuka kembali sekolah tatap muka.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pun tetap mengawasi ketat pembukaan kegiatan belajar mengajar secara luring tersebut. Termasuk dengan menyiapkan peraturan ketat untuk menutup kegiatan sekolah tatap muka selama 3 hari apabila kedapatan ada siswa yang terpapar COVID-19.

"Jika nanti ditemukan adanya siswa yang terinfeksi COVID-19, kegiatan PTM di sekolah tersebut akan dihentikan selama tiga hari," tegas Juru Bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, Selasa (31/8). Kembali Wiku mengingatkan supaya tercipta sinergi yang kuat antara pemerintah, pihak sekolah, serta orang tua/wali murid demi kelancaran pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Ia berharap sinergi yang baik membuat siswa bisa beraktivitas di sekolah dengan baik serta tetap aman dari paparan virus Corona. Serta di sisi lain, Satgas COVID-19 juga terus memonitor pelaksanaan PTM terbatas di beberapa wilayah seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang secara level PPKM sudah memenuhi standar.


"Secara umum, penyelenggaraan PTM terbatas sudah berjalan baik dan ditemukan catatan terkait protokol kesehatan yang nantinya akan terus diperbaiki," ujar Wiku, dikutip pada Rabu (1/9). "Baik meliputi random testing, rekapitulasi laporan COVID-19, maupun cakupan vaksinasi di satuan pendidikan."

Pada kesempatan yang sama, Satgas COVID-19 juga menanggapi hasil survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Diketahui lembaga tersebut sempat menggelar survei dan hasilnya 88 persen peserta didik berkenan divaksinasi sebelum mengikuti PTM terbatas.

Satgas COVID-19 pun menyambut baik hasil survei ini, yang disebut sebagai bentuk kesadaran dan kemauan peserta didik dalam meningkatkan program vaksinasi nasional. "Penting diketahui, vaksinasi bagi peserta didik maupun tenaga pendidik merupakan upaya pemerintah untuk memastikan perlindungan maksimal dalam menjalankan pembelajaran tatap muka," tutur Wiku.

Meski demikian, per Selasa (31/8) kemarin, baru 1,9 juta tenaga pendidik dan 1,7 juta siswa usia 12-17 tahun yang sudah menerima vaksinasi penuh. Pemerintah sendiri saat ini memang terus menggenjot laju vaksinasi COVID-19 di seluruh lapisan masyarakat Indonesia, termasuk berambisi mencapai 1-2 juta vaksin dalam sehari.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait