DKI Catat 25 Klaster COVID-19 Pada Sekolah Saat PTM, Disdik Jakarta Kaget
AFP/Manan Vatsyayana
Nasional

Sejumlah sekolah di DKI Jakarta telah melangsungkan PTM terbatas. Terbaru, Kemendikbudristek mencatat ada sekitar 25 klaster COVID-19 sekolah saat PTM berlangsung.

WowKeren - Angka kasus COVID-19 di Indonesia belakangan ini telah mengalami perbaikan dan tren penurunan. Dengan begitu, pemerintah telah memberi sedikit pelonggaran atas aturan pembatasan aktivitas di tengah pandemi COVID-19.

Seperti yang diketahui, pemerintah telah mengizinkan sejumlah wilayah yang memenuhi kriteria untuk menggelar sekolah tatap muka terbatas. Meski demikian, pemerintah juga menekankan untuk mempersiapkan segala kebutuhan terkait protokol kesehatan secara matang.

Salah satu wilayah yang mulai menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas adalah DKI Jakarta. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru-baru ini, mencatat sudah ada 25 klaster penularan COVID-19 di sekolah saat menjalankan PTM terbatas.

Adapun jumlah siswa yang tercatat positif COVID-19 adalah sebanyak 241 orang. Kemudian ada juga guru atau tenaga pendidik yang terpapar COVID-19 sebanyak 227 orang.

Berdasarkan data survei laman sekolah.data.kemdikbud.go.id, itu ada sekitar 902 sekolah di DKI Jakarta yang telah memulai PTM terbatas. Penularan terbanyak diketahui terjadi di Sekolah Dasar (SD). Dari 2 SD saja tecatat ada 68 guru dan 61 siswa positif COVID-19.


Lalu disusul Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan total 46 guru dan 64 siswa positif COVID-19 dari klaster 4 sekolah. Kemudian 17 siswa dan 38 guru positif COVID-19 dari 6 klaster SMP, 8 siswa dan 33 guru posistif COVID-19 dari klaster PAUD.

Tidak hanya itu, ada pula 58 siswa dan 23 guru positif COVID-19 dari 5 klaster SMK, serta 33 siswa dan 18 guru positif, dari 2 klaster SLB. Jakarta Barat disebut menjadi daerah terbabyak klaster sekolah.

Menanggapi laporan ada sekitar 25 klaster COVID-19 sekolah saat menjalankan PTM terbatas, Kepala Bidang SMP-SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Putoyo mengaku kaget saat mengetahuinya. Hal ini lantaran, menurutnya, sejauh PTM terbatas berlangsung belum ada laporan kasus positif COVID-19 di lingkungan sekolah.

"Belum ada kalau klaster (PTM) di kami, makanya kami agak kaget mendengarnya," tutur Putoyo kepada Kompas, Kamis (23/9).

Putoyo menuturkan bahwa setelah mendapat laporan terkait adanya 25 klaster COVID-19 saat PTM, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta untuk melakukan penyisiran sekolah. Pihaknya juga meminta agar Kemendikbudristek membukan rincian detail.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru