KAI Bakal Operasikan LRT Jabodebek Tanpa Masinis, Gara-Gara Insiden Tabrakan?
Wikimedia Commons/Ariojkt
Nasional

Nantinya LRT Jabodebek akan dioperasikan dari jarak jauh, sementara seorang Train Attendant dan security yang akan ditugaskan melayani penumpang.

WowKeren - Beberapa waktu lalu percobaan LRT Jabodebek diwarnai dengan insiden kecelakaan. Pihak PT INKA menduga ada human error di masinisnya sehingga kecelakaan tersebut terjadi.

Kekinian, PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang menjadi operator LRT Jabodebek ternyata berniat akan menggunakan sistem kendali kereta berbasis komunikasi Communication Base Train Control (CTBC) dengan Grade of Automotion (GoA) tingkat 3.

Dengan kata lain, LRT Jabodebek nanti akan beroperasi tanpa masinis. KAI pun kini sedang menyiapkan sumber daya manusia yang andal untuk memastikan pelayanan, keselamatan, dan keamanan selama perjalanan dengan LRT tetap terjaga.

"Meski LRT Jabodebek akan beroperasi tanpa masinis, nantinya terdapat 2 orang petugas pada setiap rangkaian LRT Jabodebek," kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus, Selasa (23/11). "Yaitu satu orang train attendant dan satu orang security."

Lebih spesifik dijelaskan, Train Attendant bertugas untuk memastikan segala sesuatu di LRT Jabodebek berjalan normal. Termasuk dengan memberikan informasi dan pelayanan kepada pelanggan.


Selain itu, Train Attendant juga selalu bergerak di dalam kereta dan tidak mengoperasikan saranannya dalam operasi normal. Sedangkan pengoperasian LRT Jabodebek nanti akan dilakukan secara otomatis dari Operation Control Center (OCC) atau Backup OCC secara terpusat.

"Pada saat terjadi gangguan, Train Attendant bertugas untuk mengemudikan dengan kecepatan terbatas," lanjut Joni. "Dan membuka-tutup pintu LRT Jabodebek."

KAI saat ini sedang menyiapkan hingga 123 Train Attendant untuk bertugas di 27 rangkaian kereta LRT Jabodebek (4 cadangan). Train Attendant dituntut untuk mampu berbahasa Inggris karena juga akan berinteraksi langsung dengan para pelanggan.

KAI akan menjamin kualitas Train Attendant sesuai kualifikasi di Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2017. Sebelum bertugas, Train Attendant akan mendapatkan pelatihan selama 2,5 bulan di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Sofyan Hadi Bekasi.

"Melalui persiapan yang matang untuk para petugas LRT Jabodebek, diharapkan mampu memberikan pelayanan maksimal bagi pelanggan untuk merasakan transportasi perkeretaapian urban yang paling maju di kawasan Ibu Kota," pungkas Joni.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait