Proyek Sumur Resapan DKI Jakarta: Mangkrak Hingga Pekerja Belum Dibayar
Nasional

Hingga saat ini, Pemprov DKI tampaknya masih mengerjakan proyek sumur resapan yang disebut sebagai pencegahan banjir. Namun proyek ini rupanya juga menimbulkan polemik di kalangan masyarakat.

WowKeren - Beberapa waktu lalu, banyak masyarakat di DKI Jakarta yang mengeluhkan pembangunan sumur resapan yang dilakukan oleh Pemprov. Bahkan tak sedikit yang menyebut pembangunan proyek sumur resapan itu menyababkan jalanan rusak.

Menanggapi hal tersebut, sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa pembangunan proyek sumur resapan itu tidak akan dibiarkan terbengkalai. Namun kini pengerjaan proyek sumur resapan di Kompleks Pendidikan Salemba, Jakarta Pusat, yang dijanjikan selesai pada November lalu, hingga kini tampaknya belum juga rampung.

Akibatnya, memicu kemacetan lalu lintas saat menuju SD Negeri 08 Kenari dan menyebabkan banyak siswa datang terlambat ke sekolah yang kini telah memulai pembelajaran tatap muka sejak Senin (3/1) lalu. Sementara itu, Dinas Sumber Daya Alam (SDA) Pemprov DKI mengirimkan surat edaran kepada pihak sekolah berisi jaminan merampungkan proyek sumur resapan tersebut.

"Sumur resapan sesuai surat yang saya terima dari Dinas SDA melalui PT pelaksananya bulan Oktober menjanjikan bahwa bulan November itu selesai," terang Kepala SDN 08 Kenari, Hardi Priyono kepada CNN TV, Rabu (5/1). "Sebenarnya saya sudah berkoordinasi dengan Pak Mandor itu sudah sangat intens sekali. Namun sampai saat ini belum dapat diselesaikan."


Adapun proyek sumur resapan yang tak kunjung selesai itu berada di jalan selebar kurang lebih satu meter menuju SDN 08 Kenari yang dipenuhi gundukan tanah. Jalan ini diketahui merupakan akses pesepeda motor hingga mobil.

Di sisi lain, sejumlah warga RT 11/RW 16, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, yang dipekerjakan dalam penyelesaian proyek sumur resapan itu mengaku belum mendapatkan bayaran. Ari (38) yang merupakan salah seorang warga Bidakara Cina mengatakan ia dipekerjakan untuk melanjutkan pengerjaan sumur resapan yang sempat terbengkalai itu oleh pihak kontraktor yang ditunjuk Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI.

Selain itu, Ari menuturkan bahwa rekannya Hidayat (59) dan Fuadin juga ditawari pekerjaan untuk menyelesaikan sumur resapan oleh seorang mandor proyek tersebut. Mereka kemudian diminta untuk menjadi buruh lepas menggali sumur resapan dan memasukkan tanah galian ke dalam karung dengan sistem kerja borongan.

"Kebetulan memang waktu itu kita lagi nganggur, ditawarin kerja. Satu lubang itu hitungannya Rp80 ribu, sama ngarungin tanah Rp1.500 per karungnya, kerja borongan. Ya sudah mau," papar Ari kepada Antara, Rabu (5/1).

Pada awalnya, kata Ari, mereka bertiga mendapatkan uang makan dari mandor tersebut sebesar Rp150 ribu. Namun setelah menyelesaikan pengerjaan lubang dan memasukkan tanah galian sumur ke 70 karung, uang pembayaran yang dijanjikan tak dibayarkan.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru