NATO Khawatir Krisis Rusia-Ukraina Ikut Ancam Pasokan Gas Eropa
iStockphoto
Dunia

Uni Eropa sangat bergantung pada Rusia untuk memenuhi sekitar sepertiga pasokan gasnya. NATO mengatakan Eropa perlu melakukan diversifikasi terhadap pasokan energinya.

WowKeren - Ketegangan yang kian menjadi-jadi antara Rusia dan Ukraina turut membuat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memikirkan dampaknya terhadap pasokan gas bagi negara-negara Eropa. Pada Minggu (30/1), NATO mengatakan bahwa Eropa perlu melakukan diversifikasi terhadap pasokan energinya.

Pernyataan itu datang dari Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg ketika Inggris memperingatkan bahwa Rusia sebagai pemasok gas alam terbesar di benua itu, sangat mungkin untuk menyerang Ukraina. Rusia diketahui telah mengumpulkan sekitar 120.000 tentara dan melarang Ukraina bergabung dengan aliansi pertahanan Barat.

Sebagaimana diketahui, Uni Eropa sangat bergantung pada Rusia untuk memenuhi sekitar sepertiga pasokan gasnya. Sehingga jika terjadi gangguan maka hal itu akan semakin memperburuk krisis energi yang sudah ada saat ini karena kelangkaannya.

"Kami prihatin dengan situasi energi di Eropa karena menunjukkan kerentanan terlalu bergantung pada satu pemasok gas alam," kata Jens. "Dan itulah alasan mengapa sekutu NATO setuju bahwa kami perlu bekerja dan fokus pada diversifikasi pasokan."


Sementara itu, Inggris mengatakan bahwa pihaknya juga akan memperluas cakupan kemungkinan sanksinya sendiri untuk menghalangi Presiden Rusia Vladimir Putin. Sebab menurut Menteri Luar Negeri Liz Truss, sangat mungkin Rusia akan melancarkan serangan ke Ukraina.

"Kami pikir sangat mungkin dia ingin menyerang Ukraina," ujarnya kepada televisi BBC. "Itulah sebabnya kami melakukan semua yang kami bisa melalui pencegahan dan diplomasi, untuk mendesaknya agar berhenti."

Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (28/1) pekan lalu mengatakan untuk tidak panik. Kepada wartawan internasional, ia menegaskan bahwa tidak ada peningkatan ketegangan lebih lanjut dengan Rusia.

Rusia sendiri mengatakan tidak ingin berperang. Namun pada Minggu, negara itu akan meminta NATO untuk memberikan klarifikasi apakah akan menerapkan komitmen keamanan utama. "Ini akan menjadi pertanyaan kunci dalam menentukan proposal kami di masa depan," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait