Bos Bumame Farmasi Minta Maaf Soal Hasil PCR Diduga Palsu, Ilki Sebut Layanan Tes Belum Terdaftar
Nasional

Bos Bumame Farmasi meminta maaf atas kasus dugaan hasil tes PCR palsu dan mengungkap adanya human error. Sementara pihak Ilki menyebut layanan tes PCR di Bumame belum terdaftar.

WowKeren - Beberapa waktu beredar video yang mengungkap dugaan adanya praktik tes PCR palsu. Seorang perempuan emosi karena mandapat hasil CR positif COVID-19 dari Bumame Farmasi padahal belum melakukan tes. James Wihardja selaku Direktur Utama Bumame Farmasi akhirnya buka suara untuk menyampaikan klarifikasi.

Bos Bumame Farmasi itu jugamenyampaikan permohonan maaf. James Wihardja mengakui dan menjelaskan ada human error yang menimbulkan insiden tersebut. Pihak manajemen Bumame Farmasi juga telah menindaklanjuti kejadian ini dengan memberi teguran keras pada staf.

"Admin tersebut mengirimkan hasil pasien lain yang mempunyai nama yang persis sama dengan Ibu yang hasil tesnya pada tanggal 2 Februari 2022 adalah positif antigen dan juga PCR," jelas James dalam keterangan resmi yang diterima pada Kamis (3/2).

Lebih jauh, James memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali di cabang Bumame Farmasi lainnya. Ia menyebutkan kejadian tersebut sebagai bahan evaluasi bagi seluruh timnya agar bisa melayani seluruh klien dengan lebih teliti dan bertanggung jawab lagi.


Sementara itu, ketua Pengurus Wilayah Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) DKI Jakarta, Ampi Retnowardani menyatakan Bumame Farmasi sebagai salah satu penyedia layanan tes pemeriksaan COVID-19 antigen dan PCR belum terdaftar secara resmi sebagai anggota ILKI wilayah DKI Jakarta. Hal itu Ampi sampaikan lantaran pihaknya belum bisa memberikan pengawasan atas temuan hasil tes PCR warga yang diduga palsu.

"Saya baru cek ke Sekretariat ILKI DKI Jakarta, dan Bumame belum terdaftar menjadi anggota ILKI DKI Jakarta. Karena memang di masa pandemi ini cukup banyak laboratorium-laboratorium baru yang belum semuanya terdaftar sebagai anggota ILKI," ungkap Ampi.

Ampi juga mengimbau agar seluruh laboratorium penyedia layanan tes COVID-19 untuk mendaftar sebagai anggota ILKI. Hal itu bertujuan agar ILKI mampu menginvestigasi dan melakukan pembinaan terkait pemeriksaan laboratorium yang baik dan benar atau memenuhi standar Good Laboratory Practice (GLP). Sementara laboratorium di luar kuasa ILKI akan diawasi serta ditindaklanjuti oleh pihak regulator dalam hal ini Dinas Kesehatan atau Kementerian Kesehatan.

"ILKI menghimbau laboratorium-laboratorium baru untuk join sebagai anggota , gar ILKI dapat berkontribusi memberikan edukasi atau pembinaan untuk memberikan mutu dan layanan pemeriksaan laboratorium yang baik dan benar," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru