Sukses di Box Office, 'The Batman' Ramai Dikecam Gegara Adegan yang Dianggap Berbau Rasis
Film

Adegan 'The Batman' ini telah mengecewakan beberapa pemirsa keturunan Asia Pasifik, karena memperlihatkan geng yang menargetkan pria Asia untuk ritual mereka yang mematikan.

WowKeren - Film Matt Reeves yang menampilkan Robert Pattinson sebagai lakon utama, "The Batman", telah mendulang sukses besar di box office sejak dirilis beberapa hari lalu. Namun rupanya, ada satu adegan yang justru menuai kontroversi.

Salah satu adegan pembuka "The Batman" memperlihatkan seorang warga Gotham mencoba naik kereta untuk pulang pada malam Halloween. Namun ia rupanya dikelilingi oleh sekelompok preman. Hingga kemudian Batman datang dan mengalahkan geng tersebut sebelum mereka membunuh pria itu.

Namun, Batman justru dianggap sebagai seorang penyelamat yang tidak memiliki simpati dan bisa dibilang sama menakutkannya dengan geng tersebut. Adegan awal ini telah mengecewakan beberapa pemirsa keturunan Asia Pasifik, karena geng tersebut menargetkan seorang pria Asia untuk ritual mereka yang mematikan. Pada saat orang Amerika keturunan Asia telah melihat lonjakan kekerasan yang sangat tinggi yang ditujukan kepada mereka, beberapa pemirsa dan bahkan kritikus, merasa adegan itu paling tidak sensitif.


"Menurut saya tidak masalah bagi sebuah film untuk menggunakan citra pemicu jika memang punya sesuatu untuk dikatakan tentang topik tersebut!" ujar kritikus David Chen. "Tapi #TheBatman sama sekali tidak mengatakan apa-apa tentang #StopAAPIHate selain: Orang kulit putih perlu melakukan lebih dari sekadar mengalahkan para penyerang".

"Saya setengah Asia dan ibuku telah diserang secara verbal dan fisik di depan umum," lanjut warganet lain. "Saya benar-benar mengambil sudut pandang yang berlawanan. Saya berharap ada seseorang yang juga akan menolong ketika ibu saya dimaki oleh sekelompok orang. Pahlawan ada untuk membela yang lemah."

Ada juga penggemar yang menekankan bahwa tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan Batman di adegan itu. Justru, adegan itu menunjukkan bahwa kekerasan terhadap orang Asia masih terjadi di kehidupan nyata.

"Sutradara film tahu bahwa telah terjadi peningkatan kejahatan kebencian Asia di AS dan itu semakin parah," ujar seseorang. "Jadi dia mengangkatnya di film untuk memastikan orang tahu bahwa semakin banyak kejahatan rasial saat ini. Tidak ada yang salah sama sekali dengan film itu."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait