Sebut Negara Lain Naikkan Harga BBM 2 Kali Lipat, Jokowi: Kita Naik 10 Persen Saja Demonya 3 Bulan
Twitter/jokowi
Nasional

Sebagai informasi, harga minyak dunia saat ini tengah meroket hingga di atas USD 100 per barel. Padahal setahun yang lalu harganya masih di kisaran USD 60 per barel.

WowKeren - Presiden Joko Widodo turut berbicara soal harga bahan bakar minyak (BBM) saat memberikan pengarahan dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali. Menurut Jokowi, kenaikan harga BBM merupakan isu yang sangat sensitif di Indonesia.

Jokowi menilai bahwa harga BBM yang naik sedikit sudah bisa menimbulkan gelombang demonstrasi. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut lantas membandingkannya dengan negara-negara lain yang telah menaikkan harga BBM hingga dua kali lipat namun tidak ada demo.

"Negara-negara yang tidak mensubsidi BBM-nya naik langsung 2 kali lipat. Bayangkan kita naik 10 persen saja demonya 3 bulan, ini naik 2 kali lipat artinya 100 persen naik," tutur Jokowi pada Jumat (25/3).

Sebagai informasi, harga minyak dunia saat ini tengah meroket hingga di atas USD 100 per barel. Padahal setahun yang lalu harganya masih di kisaran USD 60 per barel.


Jokowi pun mengingatkan bahwa situasi ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Harga komoditas pangan dan energi disebutnya mengalami kenaikan pasca pandemi dan situasi diperparah oleh adanya konflik Rusia-Ukraina.

"Gas naik, harga pangan naik, kelangkaan harga pangan naik, termasuk yang terseret harga kedelai misalnya. Harga gandum misalnya karena penyuplai gandum dunia Ukraina, Rusia, Belarusia, semuanya," paparnya. "Lari ke mana-mana kelangkaan energi, kelangkaan pangan, kelangkaan kontainer."

Kenaikan harga komoditas dan kelangkaan tersebut kemudian mendorong terjadinya inflasi. Oleh sebab itu, Jokowi meminta kepala daerah hingga Dirut BUMN untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.

"Amerika yang biasanya tidak lebih dari 1 persen sekarang sudah di angka 7,5 persen, semua negara naik naik naik semua. Bahkan Turki naik hampir 50 persen," ungkapnya. "Ini yang semua gubernur, bupati, wali kota dirut BUMN harus ngerti dan bisa mencari jalan keluar bagaimana mengendalikannya."

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga sempat mengungkapkan kekesalannya karena masih banyak kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang suka mengimpor barang-barang. Padahal barang-barang itu sebenarnya bisa diproduksi oleh dalam negeri. Jokowi bahkan tak segan-segan menyebut Indonesia bodoh karena masih melakukan impor itu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru