Ukraina Sebut 75 Tentara Rusia Telah Terpapar Radiasi di Chernobyl
Unsplash/Dan Meyers
Dunia

Menteri Energi Ukraina mengatakan bahwa mereka menderita radiasi setelah menggali di sekitar dasar pabrik untuk mempertahankan diri dari militer Ukraina.

WowKeren - Sejumlah tentara Rusia tampaknya telah menderita paparan radiasi di Chernobyl. Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Menteri Energi Ukraina German Galushchenko.

Ia menyebut bahwa Sekitar 75 tentara Rusia menerima perawatan medis di Belarusia setelah terkena radiasi selama kontrol sementara mereka dari pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl. Dalam sebuah wawancara online, ia mengatakan bahwa mereka menderita radiasi setelah menggali di sekitar dasar pabrik untuk mempertahankan diri dari militer Ukraina.

Ia menambahkan jika pasukan terkena dampak "sangat parah dan berada dalam situasi yang sangat sulit dan sekarang (sedang dirawat) di klinik" di Belarusia, kata Galushchenko. Namun, ia memahami jika mereka hanyalah tentara yang tak mempunyai pilihan selain mematuhi perintah atasan.

"Saya tidak dapat membayangkan Anda dapat memerintahkan seseorang untuk menggali daerah yang terkontaminasi radiasi tingkat tinggi dengan tanda-tanda yang mengatakan 'Jangan masuk. Jangan berada di dekatnya,'" katanya. "Mereka tentara, dan mereka hanya mengikuti perintah."


Galushchenko mengatakan Ukraina telah mendapatkan kembali kendali penuh atas pembangkit listrik tenaga nuklir. Ia menyebut bahwa tidak ada tanda-tanda masalah dengan radiasi. "Kami tidak melihat adanya peningkatan radiasi," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Badan Energi Atom Internasional mengatakan bahwa Ukraina telah kehilangan kontak dengan Chernobyl, ketika tentara Rusia menduduki tempat yang pernah menjadi sumber bencana pada tahun 1986 silam itu. Menteri itu pun mengungkap alasannya.

Menteri tersebut mengutip penghancuran pemantau radiasi dan peralatan lainnya oleh Rusia sebagai alasan mengapa pembangkit itu tidak dapat mengirimkan data operasional ke Badan Energi Atom Internasional. Galushchenko mengatakan dia membahas dengan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi pada akhir Maret sebuah rencana untuk mengirim misi IAEA ke Chernobyl dalam waktu dekat.

Galushchenko juga mengutuk penyitaan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia oleh Rusia pada 4 Maret di Ukraina selatan, yang berbuntut pada kebakaran. "Ini benar-benar kegilaan," katanya, menyinggung kemungkinan bahwa hal itu bisa memicu bencana nuklir.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait