Gunung Awu Sulut Berstatus Siaga, Warga Diharapkan Tak Termakan Isu Hoaks
Twitter/kabargeologi
Nasional

Aktivitas Gunung Awu di Sulawesi Utara mengalami peningkatan hingga kini berstatus siaga. Meski begitu, warga sekitar diimbau untuk tenang dan tak termakan hoaks terkait aktivitas Gunung Awu.

WowKeren - Sejumlah gunung berapi di Indonesia tengah menunjukkan peningkatan aktivitas. Salah satunya adalah Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut).

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono mengumumkan status Gunung Awu meningkat ke level 3 atau siaga. Penetapan kenaikan status itu berlaku sejak 11 Mei 2022 pukul 24.00 WITA.

"Mengingat karakteristik erupsi Gunung Awu, potensi ancaman bahaya, hasil pemantauan kegempaan, serta antisipasi untuk gejala peningkatan menuju erupsi, maka tingkat aktivitas Gunung Awu dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga)," ungkap Eko dalam keterangan tertulis, Kamis (12/5).

Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan pun diimbau agar tidak mendekat atau beraktivitas dalam radius 3,5 km dari kawah puncak Gunung Awu. Meski begitu, Eko meminta masyarakat di sekitar Gunung Awu tetap tenang dan tak terpancing kabar hoaks.

"Masyarakat di sekitar Gunung Awu diharap tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas Gunung Awu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pesan Eko.


Selain itu, masyarakat diharapkan mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi berkoordinasi dengan BNPB, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam upaya mitigasi Gunung Awu.

Pada Rabu (11/5) pukul 15.00 WITA teramati asap kawah berwarna putih sedang setinggi 30 meter di atas puncak. Adapun selama tingkat aktivitas level II (waspada) rata-rata kejadian jumlah gempa vulkanik dangkal adalah delapan kejadian per hari dan gempa vulkanik dalam lima kejadian per hari.

Sementara pada Senin (9/5) lalu terjadi kenaikkan jumlah gempa vulkanik yang signifikan, yaitu 88 kali gempa vulkanik dangkal dan 147 kali gempa vulkanik dalam. Pada Selasa (10/5), kenaikan jumlah gempa vulkanik semakin signifikan, yaitu 90 kali gempa vulkanik dangkal dan 203 kali gempa vulkanik dalam.

Erupsi terakhir Gunung Awu terjadi pada Juni 2004, berupa erupsi magmatik menghasilkan kolom erupsi setinggi 3.000 meter di atas puncak. Karakteristik erupsi Gunung Awu dapat bersifat magmatik eksplosif, efusif maupun freatik.

"Potensi bahaya Gunung Awu yang mungkin terjadi berupa erupsi magmatik menghasilkan lontaran material pijar dan/atau aliran piroklastik, maupun erupsi freatik yang didominasi uap, gas gunung api maupun material erupsi sebelumnya," pungkas Eko.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait