Kuasa hukum Teddy Paradiyana mengungkap bahwa kliennya itu saat ini tengah berjuang untuk menghidupi anak semata wayangnya dengan mendiang Lina Jubaedah. Sampai Teddy rela kembali membuka jasa sebagai tukang pijat.
- Marina Larasati
- Senin, 30 Mei 2022 - 09:10 WIB
WowKeren - Teddy Paradiyana ternyata tak main-main dengan ucapannya untuk melaporkan Rizky Febian ke polisi terkait dugaan penguasaan aset berupa kos-kosan yang ditinggalkan mendiang Lina Jubaedah. Namun di tengah perseteruan itu, terselip kabar pilu.
Teddy yang kini hidup sebagai orangtua tunggal untuk menghidupi anak semata wayangnya dengan mendiang Lina, dikabarkan kembali pada pekerjaannya menjadi seorang tukang pijat. Hal ini diungkap sendiri oleh kuasa hukum Teddy, Wati Trisnawati.
Selain membuka jasa tukang pijat, Teddy juga diketahui berkebun untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Ini berbanding terbalik dengan kehidupan dan pekerjaan Teddy sebelumnya yang diketahui pernah bekerja di Amerika Serikat.
"Kalau bekerja sampai saat ini sih dia mengandalkan kehidupan sehari-hari dari hasil mijit, kan dia kembali membuka jasa pijat kan. Dari pijat atau misalkan ada yang hasil dia menanam apa gitu kan," ujar Wati Trisnawati di Bareskrim Polri belum lama ini.
Dalam kesempatan itu, Teddy sempat disentil karena sempat tak hadir saat proses sidang perseteruannya dengan keluarga Sule. Dengan tegas, Wati selaku pengacara Teddy menyebut jika kliennya itu sibuk menjaga anaknya, Delina Bintang Aura Putri.
"Pertama repot mungkin menjaga anaknya yang masih kecil, kedua ini kan sifatnya masih pengaduan bukan laporan," terang Wati Trisnawati.
Melihat kehidupan susah Teddy Paradiyana, Wati Trisnawati menyentil Rizky Febian. Sampai saat ini ia masih menunggu itikad baik kekasih Mahalini Raharja itu terkait aduan penguasaan aset ini.
Dari laporan tersebut, Teddy meminta haknya dikembalikan yakni sebesar Rp500 juta. Angka itu adalah jumlah uang yang dikeluarkan saat membeli aset tersebut.
"Jadi intinya Pak Teddy di sini kalau memang dari pihak mereka mau ambil aset kos-kosan silahkan tapi tolong kembalikan haknya lah," beber Wati Trisnawati. "Misalkan kemarin kan kita udah bicara nggak muluk-muluk ya. Pak Teddy cuma minta di angka Rp500 padahal yang dikeluarkan beliau kan Rp 1 miliar.
Nantinya, uang sebesar Rp500 juta itu akan dipakainya untuk kebutuhan sang anak hingga besar nanti. "Beliau cuma minta Rp500 itu pun buat kepentingan anaknya kan sampai besar kalau pun nanti, kita kan nggak tahu umur, meninggal akan diserahkan kepada anak-anaknya," pungkasnya.
(wk/lara)
