Satgas Belum Bisa Identifikasi Penyebab Kenaikan COVID-19 di RI, Ahli Desak Perketat Aturan Masker
Nasional

Satgas COVID-19 mengaku belum bisa memastikan penyebab pasti terjadinya tren kenaikan kasus di Indonesia belakangan ini. Di samping itu, ahli pun mendesak untuk kembali memperketat prokes.

WowKeren - Kasus COVID-19 di Indonesia belakangan ini kembali mengalami tren kenaikan. Selain itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebelumnya juga telah menyampaikan bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah menyebar di sejumlah wilayah Indonesia.

Atas kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi belakangan ini, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengaku bahwa pihaknya masih belum bisa mengidentifikasi penyebabnya. "Sampai dengan saat ini belum dapat disimpulkan penyebab pasti terjadinya kenaikan pada tren kasus positif dan kasus aktif," ujar Wiku dalam konferensi pers, Selasa (14/6).

Meski demikian, Wiku membeberkan beberapa dugaan atau potensi penyebab terjadinya kenaikan kasus COVID-19. Di antaranya adalah mobilitas penduduk yang terus mengalami kenaikan dibandingkan dengan mobilitas warga sepanjang tahun 2021 lalu.

Selanjutnya, Wiku menuturkan bahwa kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes) COVID-19 yang semakin menurun. Ketiga, adanya pengaruh dari varian COVID-19 yang baru.


Sebagaimana diketahui, kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia saat ini telah bertambah menjadi delapan orang. Dengan rincian enam orang di antaranya terinfeksi BA.5, dan dua orang terinfeksi BA.4. Tiga di antara pasien yang terinfeksi subvarian Omicron itu merupakan Warga Negara Asing (WNA). Sementara 5 orang lainnya adalah Warga Negara Indonesia (WNI).

"Namun tentunya dengan jumlah penduduk Indonesia yang besar dibandingkan negara lainnya, jumlah kasus harian saat ini masih dapat dikatakan rendah," jelas Wiku. "Kenaikan kasus yang saat ini terjadi perlu diupayakan bersama-sama untuk menekan semaksimal mungkin."

Menanggapi terjadinya tren kenaikan COVID-19 belakangan ini, anggota Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mendesak pemerintah agar mengumumkan kewajiban memakai masker kembali, baik di ruang terbuka maupun tertutup. Seperti yang diketahui, saat ini pemerintah memberikan pelonggaran masker di ruang terbuka.

Hermawan pun mengingatkan bahwa dua subvarian Omicron tersebut sementara ini dinilai memiliki kemampuan lebih cepat menular, sehingga ia meminta pemerinta dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam protokol kesehatan. Selain itu, ia juga menilai kampanye jaga jarak harus dilakukan kembali.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait